RESENSI BUKU SAYAP-SAYAP PATAH DAN TERLUKA
Oleh Yuni Asdhiani
Judul Buku :
Sayap-sayap patah dan terluka (toxic
reliationship)
Penulis :
Ratih W, Ahmad Fananni Mosah,
Maria
Lidwina, Yurmanovita, Edrida
Pulungan, Aidi Hasyim, Wahyu
Sudaryati, K.D. Maharani, Hery
Prasetyaningrum, Ari Susanah,
Wasto
Pudjawiatna
Penerbit :
CV Beta Aksara
Tebal Buku :
104
Tahun Terbit :
2022
Cetakan :
1
ISBN :
Buku ini
merupakan karya bersama
dari para penulis di kabupaten bekasi (KPPBR) yang dapat dijadikan rekomendasi buku untuk
dibaca, di dalam buku tersebut sebagian besar berbentuk cerpen dan ada tulisan
populer. Buku di atas menarik untuk dibaca oleh siapapun yang menyukai bacaan fiksi, Dari segi penulisan, buku ini
dibagi menjadi beberapa bab sesuai judul dan nama penulisnya. Dari segi pesan secara garis besar
menceritakan tentang toxic reliationship atau hubungan yang berlebihan terhadap
sesuatu sehingga mempunyai dampak yang seringkali tidak baik bagi yang
mengalaminya yang dikumpulkan dalam berbagai cerita.
Buku ini terdiri
dari 11 bab, sebagian besar berbentuk cerpen, dan ada satu tulisan berbentuk narasi/deskripsi. Cerita pendek di dalam
buku menggambarkan tentang sebuah
hubungan yang toxic baik asmara yaitu hubungan perempuan dan laki-laki atau suami
istri, kemudian hubungan toxic perempuan dengan perempuan lain sebagai teman
atau sahabat. Secara
keseluruhan buku "Sayap-Sayap Patah dan Terluka: Hubungan yang Toxic" adalah
cerita yang menyentuh dan menggambarkan situasi yang realistis tentang hubungan
yang buruk.
Awal bab
berjudul “Bagai Duri
Dalam Sekam” oleh Ari Susanah. Bab kedua berjudul “Malam Penghabisan” oleh Ratih W, Bab 3
berjudul “Kata
Berbanding” karya Ahmad Fanani Mosah. Bab 4 berjudul “Ternyata Aku Mencintai Katak” karya Maria. Bab 5
berjudul “Cinta
Berlabuh Di Dermaga Dosa” karya Yurmanovita . Bab 6
berjudul “Sayap Patah
Jatuh Dikelopak Mata Perempuan yang Diperdaya Rembulan” karya Edrida Pulungan . Bab 7 dan
8 berjudul “Proses Cinta” dan “Proses Menemukan Cinta 2” karya Aidi Hasyim. Bab 9
berjudul “Cermin
Retak“ karya Wahyu Sudaryati. Bab 10 berjudul “Cinta Remaja Yang Ternoda” karya K.D. Maharani. Bab 11
judul “Lady yang Tumbuh dan Tinggal di Hati
Saya” karya Hery Prasetyaningrum.
Kelebihan buku ini menceritakan selaku manusia sebaiknya menghindari toxic dalam bentuk hubungan apapun, karena sesuatu yang berlebihan akan berdampak kurang baik bagi diri dan siapapun yang menjalani. Cerita ini memberikan pembaca sebuah pesan penting untuk selalu menghargai diri sendiri dan tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Kekurangan buku ini untuk memahami alur atau inti cerita dari beberapa cerpen harus dibaca berulang kali, ada cerpen yang cerita akhir menggantung, ada beberapa tulisan yang terdiri dari dua baris saja dari satu paragraf jadi terkesan kurang full dalam satu paragraf. Buku kumpulan cerpen ini direkomendasikan untuk dibaca bagi siapapun yang menyukai cerpen dan tulis menulis.
Memang benar bu Yuni. apapun wujud dan bentuk toxic harus dijauhkan dari kehidupan kita
BalasHapus