Menjelang bulan Ramadhan tahun 2023 ini banyak tradisi yang
menarik yang dilakukan masyarakat khususnya yang beragama Islam untuk menyambut
datang bulan Ramadhan salah satu tradisi tersebut adalah munggahan, munggahan
sebagai sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat termasuk di
kabupaten Bekasi. Tradisi menurut wikipedia
yaitu sebuah
bentuk perbuatan/kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama dan terus menerus karena dinilai
bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga dilestarikan
pelaksanaannya, diambil dari bahasa latin ''Tradere'' yang bermakna
mentransmisikan dari satu tangan ke tangan lain untuk dilestarikan.
Di
kabupaten Bekasi khususnya di kementerian Agama Kabupaten Bekasi tradisi
munggahan setiap tahun dilaksanakan, masing-masing pegawai membawa makanan dan
di makan bersama-sama. Munggahan berasal dari kata unggah yang berarti naik atau
meningkat, sesuai dengan pengertiannya kata munggah tersirat arti perihal perubahan ke arah yang lebih baik, berasal dari bulan sya’ban
menuju bulan Ramadhan untuk meningkatkan kualitas iman kita saat sedang
berpuasa dalam bulan Ramadhan.
Maksudnya munggahan itu berarti naik ke
tempat tinggi, ke tempat yang lebih mulia yang dilakukan pada saat bulan
Sya’ban dalam memasuki bulan Ramadhan yaitu bulan yang penuh dengan berkah dan
ampunan. Pada saat bulan
Ramadhan ibadah dengan hukum sunnah akan
mendapatkan pahala yang berlipat ganda, apalagi melaksanakan ibadah yang
hukumnya wajib, semua
berlomba melaksanakan kebaikan. Idealnya peningkatan ibadah dilaksanakan setiap
hari namun aura bulan Ramdhan memang berbeda ditambah banyak dalil yang
menguatkan tentang amal ibadah yang dilakukan di bulan ini. Dalam tradisi munggahan sering
digunakan sebagai ajang bersilaturahmi dengan saudara dan kerabat yang berada
di jauh tempat tinggalnya, atau acara makan-makan bersama teman, sahabat dan
tetangga terdekat
Tradisi munggahan yang dilakukan
sebelum bulan ramadhan mempunyai latar belakang yang berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia. Secara umum tradisi munggahan
sebelum bulan ramadhan dilakukan sebagai bentuk perayaan dan persiapan menjelang
bulan suci tersebut. Biasanya masyarakat akan berkumpul dan mempersiapkan hidangan untuk dimakan
bersama-sama. Tradisi ini dapat dijadikan juga sebagai momen untuk berbagi kepada
sesama seperti fakir miskin dan anak
yatim piatu.
Tradisi
lainnya yang tidak kalah menarik terutama untuk anak-anak dan remaja yaitu tradisi pawai obor sebelum bulan
puasa. Secara umum
tradisi ini dilakukan sebagai bentuk perayaan dan persiapan menjelang bulan
puasa. Tradisi pawai obor biasanya
dilakukan pada malam hari sebelum bulan puasa dimulai. Masyarakat akan
berkumpul dan membawa obor yang dinyalakan untuk diarak keliling kampung atau perumahan, di
puri cikarang hijau dilaksanakan pada malam selasa dua hari sebelum Ramadhan,
jika hari pertama ditetapkan pada kamis tanggal 23 Maret 2023. Pawai ini biasanya diikuti
oleh anak-anak dan remaja dan dipantau oleh orang dewasa.
Pawai obor sebelum bulan puasa
dianggap sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas datangnya bulan suci, juga
sebagai momen untuk mempersatukan
masyarakat dan meningkatkan kebersamaan di antara mereka. Namun tidak
semua daerah atau perumahan melaksanakan pawai obor mungkin karena bisa memunculkan keramaian yang tidak
terkendali dan dapat menimbulkan kecelakaan akibat obor yang dinyalakan oleh
karena itu membutuhkan pengawasan orangtua ketika pawai berlangsung. Tradisi ini
perlu dibiasakan agar anak-anak merasakan ghiroh akan bulan Ramadhan, sehingga
tradisi yang bernilai keagamaan ini tidak akan hilang tergerus arus globalisasi
salah satunya yaitu demam K-pop yang merajalela di kalangan remaja.
0 komentar:
Posting Komentar