Merancang
makanan untuk sahur saat Ramadan
merupakan tantangan tersendiri
bagi seorang ibu karena ada beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan, di antaranya pertama waktu sahur yang terbatas untuk memasak kecuali bangun lebih pagi lagi, solusinya
adalah memasak menu yang mudah dan cepat untuk disiapkan, seperti mie instan, telur, sayur bening, nuget dan lainnya, sebaiknya
menghindari
menu yang membutuhkan waktu memasak yang lama jika memasak untuk sahur.
Kedua selama Ramadan
ini harus tetap dijaga keseimbangan nutrisi karena sahur adalah waktu makan yang penting
selama Ramadan, karena akan menjadi sumber energi selama berpuasa sepanjang
hari. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan
mengonsumsi makanan yang bergizi dengan memasak
makanan
yang mengandung karbohidrat kompleks, serat, protein, dan vitamin, seperti nasi
merah, sayuran, telur, ikan dan menghindari
makanan
yang mengandung gula dan lemak jenuh. Ketiga mencoba
untuk
membuat variasi menu sehingga tidak
membosankan, keempat menyesuaikan dengan selera makan setiap orang yang berbeda-beda, khususnya anak-anak sehingga makanan yang dimasak pasti disantap.
Secara teoritis memasak
sahur dan berbuka harus di rencanakan, namun realitanya terkadang bagaimana
tersedianya bahan makanan di tukang sayur, jika agak siang untuk berbelanja
maka dipastikan bahan makanan sudah tinggal sisa-sisa, jadi memasak disesuaikan
dengan bahan yang ada saja. Idealnya juga memasak divariasikan menunya namun
terkadang karena kesibukan bekerja (sebagai ibu pekerja juga), suka terlewatkan
untuk berbelanja atau kesiangan berbelanja jadi bahan makanan bisa jadi kurang
bervariasi, atau bisa saja berbelanja lauk matang namun jika keseringan lumayan
juga budgetnya karena selain untuk lauk nasi biasanya harus ada tambahannya
seperti takjil, gorengan, es buah dan lainnya sedikit agak boros , tetapi jika
dimakan tidak apa-apa.
Solusi termudah ketika sudah mentok berfikir
mau masak apa ketika sahur adalah sahur dengan mie instan dan
telur, selain praktis memasaknya, tersedia
di semua toko, menu tersebut bisa divariasikan dengan berbagai kombinasi makanan
walaupun yang termudah adalah membuat mie instan di campur sawi dan telur
ceplok atau dadar sudah cukup nikmat dan lezat. Selain itu, telur
merupakan sumber protein yang baik dan membantu menjaga kenyang selama puasa.
Telur juga mudah diolah dan dipadukan dengan mie instan untuk menciptakan
variasi menu yang enak dan bergizi untuk sahur.
Namun,
penting juga untuk
diingat bahwa mie instan mengandung banyak natrium dan bahan pengawet. Oleh
karena itu, sebaiknya dikonsumsi dengan bijak dan tidak terlalu sering agar
kesehatan tubuh tetap terjaga dengan baik. Mie instan sendiri sekarang banyak pilihan rasa dan
olahan ada yang rebus, goreng, bahkan ada yang menklaim di panggang dengan
tambahan sayuran sehingga lebih bergizi, silahkan pilihan ada di tangan kita. Pastikan
untuk selalu mencoba variasi menu sahur yang berbeda agar tubuh tetap
mendapatkan nutrisi yang beragam dan seimbang selama Ramadan termasuk dalam mengolah mie instan.
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan
ibu-ibu pejuang sahur dan berbuka dalam merancang menu makanannya yaitu
1. Ibu biasanya sibuk dengan pekerjaan rumah
tangga dan mengurus keluarga, sehingga waktu untuk merencanakan menu bisa
terbatas apalagi ibu yang bekerja,
oleh karena itu rencanakan
membuat menu
untuk seminggu atau dua minggu ke depan
jika sanggup dan jangan takut untuk memasak dalam jumlah yang
lebih banyak dan menyimpan sisa makanan di kulkas untuk dimakan nanti.
2. Untuk menjaga variasi menu agar tidak bosan dan
tetap seimbang nutrisinya ibu bisa
mencari resep
baru dan kreatif untuk menciptakan variasi menu yang bisa dilihat di google, youtube, tiktok dan lainnya.
Jangan ragu untuk mencoba bahan makanan yang belum pernah dicoba sebelumnya dan diusahakan seimbang
nutrisinya dengan memperhatikan asupan protein, karbohidrat, serat, vitamin,
dan mineral.
3. Membuat
menu yang disukai oleh seluruh anggota keluarga, Jangan takut untuk bertanya mau masak menu apa nanti atau untuk
mengajak anggota keluarga lainnya untuk membantu memasak, sehingga mengetahui bahwa memasak itu tidak mudah, butuh
tenaga dan pikiran, jangan hanya tinggal makan saja.
4. Mengatur
waktu memasak sehingga
memasak tidak menjadi
terlalu lama dan terlambat untuk sahur atau buka puasa, ibu harus bisa memperkirakan waktu memasak agar pas
saat dihidangkan tidak kecepetan atau terlambat makanya memilih menu masakan yang cepat, mudah dimasak dan enak untuk dimakan.
Dengan mengikuti tips di atas,
ibu-ibu dapat merencanakan menu sahur dan buka puasa yang sehat, lezat, dan
bervariasi bagi seluruh anggota keluarga.Walaupun
secara praktik tidaklah mudah namun patut dicoba Selamat berpuasa! Tetap semangat untuk memasak dan niatkan
untuk ibadah pada bulan Ramadan ini.
Artikel bu Yuni sangat inspiratif
BalasHapusMasakiiin!
BalasHapusPengen enak tidak usah masak bisa ya
BalasHapus