(Basajan.Net)
Pada hari kamis tanggal
4 Mei 2023 adalah hari terakhir persiapan program pemetaan online PPKB guru PAI
di Jawa barat khususnya di Kabupaten Bekasi, banyak persiapan yang harus dilakukan
guru diantaranya mempunyai laptop walaupun memakai hp juga bisa, namun memakai
laptop lebih leluasa dalam membaca soal dan mengisi jawabannya, pastikan kuota
full jika mau teatring, persiapan sehat badan karena jika kurang enak badan dipastikan
kurang konsentrasi dalam menjawab, persiapan mental juga diperlukan artinya
hampir semua orang jika menghadapi namanya ujian pasti ada rasa cemas,
deg-degan dan lainnya hal tersebut akan mempengaruhi dalam menjawab soal-soal dibawa
rileks dan santai namun fokus.
Di kabupaten Bekasi
pelaksanaan PK online PPKB guru PAI dilakukan dngan beberapa metode diantaranya
untuk jenjang SD masing-masing berkumpul di suatu sekolah per KKG wilayah kecamatan,
untuk jenjang SMP dikumpulkan di gedung PGRI Metlad Tambun yang diprakarsai oleh MGMP PAI SMP,
namun ada juga guru PAI yang melaksanakan ujian di sekolah masing-masing untuk
SMP Negeri rata-rata guru PAI persekolah 3-4 orang . Untuk jenjang SMA di
fokuskan di SMA N 1 Cilarang Pusat dan SMAN 1 Cibitung serta di sekolah
masing-masing. Untuk jenjang SMK difokuskan di SMK Negeri 2 Cikarang Barat dan
di SMK masing-masing. Program ini patut diapresisasi karena berdasarkan teori
evaluasi program diperlukan untuk memetakan kebutuhan dalam meningkatkan
kompetensi atau profesionalitas.
Menurut teori instrumen, pretest adalah tes
atau pengukuran yang dilakukan sebelum adanya intervensi atau perlakuan bertujuan untuk mengetahui karakteristik
sampel penelitian, dan melihat apakah ada perbedaan antara kelompok perlakuan
dengan kelompok kontrol pada variabel yang diukur sebelum adanya intervensi. Menurut DeVellis (2012), pretest dilakukan
untuk mengukur tingkat pemahaman awal peserta dalam hal ini sebelum adanya
pengaruh variabel independen. Hasil pretest dapat digunakan untuk melihat
perbedaan antara peserta yang terpapar dan yang tidak terpapar, atau untuk
melihat seberapa banyak perubahan yang terjadi setelah perlakuan. Selain itu,
pretest juga dapat membantu mengukur validitas instrumen pengukuran,
konsistensi internal, dan reliabilitas.
Pretest adalah tes yang diberikan sebelum
program atau pengajaran dimulai untuk mengetahui seberapa banyak subjek atau peserta didik yang
sudah memiliki pengetahuan atau keterampilan terkait dengan materi yang akan
dipelajari. Pretest ini dilakukan
untuk menentukan kebutuhan, memberikan gambaran awal mengenai kemampuan, serta
mengevaluasi efektivitas suatu
program. Menurut
Suharsimi Arikunto (2010) dalam bukunya yang berjudul "Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan", pretest adalah "tes awal yang dilakukan sebelum
program belajar-mengajar dimulai untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan
dan keterampilan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari."
Isi
dari pretest menurut teori instrumen harus mencakup variabel yang diukur. Isi
pretest harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas agar dapat
menghasilkan data yang dapat dipercaya dan benar-benar merepresentasikan
karakteristik sampel penelitian. Menurut
DeVellis (2012), isi pretest harus mencakup variabel-variabel penting yang
menjadi fokus penelitian. Variabel tersebut harus terukur dengan cara yang
jelas, mudah dipahami, dan tidak ambigu. Isi pretest dapat berupa kuesioner, tes,
atau pengamatan langsung tergantung pada jenis variabel yang diukur. Selain itu, isi pretest juga harus mencakup
instruksi yang jelas dan singkat mengenai cara menjawab atau menjalankan tes.
Instruksi ini sangat penting untuk menghindari bias yang mungkin muncul dalam
pengumpulan data. Dalam surat
edaran PK online PPKB GPAI kisi-kisi sudah disebarkan dan hal tersebut mempermudah
guru dalam memperoleh gambaran isi soal preetest.
Karakteristik pretest dapat disebut sebagai
kriteria yang harus dipenuhi balam desain dan pelaksanaan
pretest harus memenuhi beberapa
karakteristik yaitu 1. Relevansi, pretest harus relevan dengan materi atau
variabel yang akan dipelajari atau diukur dalam penelitian. Pretest yang tidak
relevan dapat menghasilkan data yang tidak valid dan tidak bermanfaat. 2. Validitas, pretest harus memiliki validitas yang baik,
yaitu mampu mengukur variabel yang diinginkan dan benar-benar merepresentasikan
karakteristik sampel penelitian. 3.Reliabilitas, pretest harus memiliki reliabilitas yang tinggi,
yaitu mampu menghasilkan data yang konsisten dan stabil jika diulang pada
sampel yang sama. 4. Objektivitas, pretest harus objektif, yaitu tidak
dipengaruhi oleh faktor subjektivitas dari peneliti atau peserta penelitian. 5. Kesederhanaa, pretest harus sederhana dan mudah dipahami oleh
peserta penelitian agar dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat
dipercaya. 6. Waktu, pretest harus dilaksanakan pada waktu yang
tepat dan cukup untuk memperoleh informasi yang diperlukan(Arikunto, 2010)
Secara teori adanya
pretest diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain yaitu memperoleh data awal tentang
variabel yang akan diukur, sehingga peneliti dapat memahami karakteristik
sampel penelitian dan mengidentifikasi masalah atau kendala yang mungkin muncul, Meningkatkan
validitas dan reliabilitas yang dapat
membantu memperbaiki instrumen atau kuesioner yang akan digunakan dalam
penelitian, sehingga dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas data yang
dihasilkan, memperkecil
bias yang mungkin muncul dalam pengumpulan data, sehingga dapat diperbaiki
sebelum penelitian dilakukan, memperjelas
instruksi dan cara menjawab kuesioner atau tes, sehingga peserta penelitian
dapat lebih memahami tugas yang diberikan,
kemudian dapat menjamin kesetaraan sampel antara kelompok yang
akan dibandingkan dalam penelitian (Creswell, 2014) (Sekaran& Bougie, 2016).
Secara praktik adanya
pretest diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: mengetahui kelemahan instrumen atau kuesioner
yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperbaiki sebelum
dilakukan pengumpulan data, meningkatkan
akurasi data yang dikumpulkan dengan memperbaiki instrumen atau kuesioner dan
memberikan instruksi yang lebih jelas bagi responden, pretest dapat membantu menjamin kesetaraan
sampel antara kelompok yang akan dibandingkan dalam penelitian, membantu meminimalkan bias dalam pengumpulan
data dengan mengidentifikasi masalah atau kendala yang mungkin muncul sebelum
penelitian dilakukan, membantu
menentukan ukuran sampel yang tepat untuk penelitian, dengan memberikan
informasi tentang variabilitas data dan karakteristik populasi yang akan
diteliti (ibid.et.al)
Dengan melakukan pretest, dapat memastikan bahwa instrumen atau kuesioner
yang digunakan dan dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel, sehingga hasil penelitian dapat
digunakan untuk membuat kesimpulan yang tepat dan bermanfaat untuk tindak lanjutnya.
Dalam
evaluasi program, pretest dapat dilakukan sebelum dan sesudah program
dilaksanakan untuk mengukur efektivitas program. Tindak lanjut yang dapat
dilakukan setelah pretest dalam evaluasi program antara lain untuk memperbaiki desain program, artinya hasil pretest dapat membantu
evaluator untuk mengevaluasi desain program dan menentukan apakah program
tersebut sesuai dengan tujuan yang diinginkan, menentukan kelompok control, maksudnya hasil pretest dapat membantu
evaluator untuk menentukan kelompok kontrol yang tepat untuk program evaluasi, menentukan ukuran sampel, maksudnya hasil pretest dapat membantu
evaluator untuk menentukan ukuran sampel yang tepat untuk program evaluasi, meningkatkan kualitas evaluasi maksudnya hasil pretest dapat membantu
evaluator untuk meningkatkan kualitas evaluasi dengan memperbaiki instrumen
evaluasi yang akan digunakan, memberikan instruksi yang lebih jelas kepada
responden, dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi keberhasilan program. Lalu menilai
efektivitas program, perbandingan
antara hasil pretest dan post-test dapat memberikan gambaran tentang perubahan
yang terjadi sebagai akibat dari program, sehingga evaluator dapat menentukan
apakah program efektif dalam mencapai tujuannya (Rossi, Lipsey & Freeman, 2004) (Scriven,1991). Selamat
ujian PK online PPKB untuk seluruh guru PAI khususnya di Jawa Barat.
Referensi
DeVellis, R. F. (2012). Scale Development:
Theory and Applications (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar evaluasi
pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sekaran,
U., & Bougie, R. (2016). Research methods for business:
A skill building approach (7th ed.). West Sussex, UK: John Wiley & Sons,
Ltd.
Rossi,
P. H., Lipsey, M. W., & Freeman, H. E. (2004). Evaluation: A systematic
approach (7th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Scriven, M. (1991). Evaluation thesaurus (4th
ed.). Newbury Park, CA: Sage Publications.
0 komentar:
Posting Komentar