(Lifepal)
Saat Ramadan ini ada
beberapa hobi/kegiatan yang dilaksanakan agar selama Ramadan ini tetap produktif
tidak bermalas-malasan, walaupun hal tersebut dilakukan juga ketika di luar
Ramadan. Jika berbicara tentang hobi apa sih definisi hobi, menurut para ahli menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, hobi adalah kegiatan yang dilakukan sebagai
kesenangan di waktu luang. Menurut
Ahli Psikologi, Csikszentmihalyi, hobi adalah kegiatan yang memungkinkan kita
berada dalam kondisi "flow" atau keadaan konsentrasi penuh, sehingga
menghasilkan perasaan senang dan kepuasan. Menurut
Ahli Sosiologi, Bourdieu, hobi adalah bentuk kegiatan yang membedakan antara
kelompok sosial, yang merupakan alat untuk memperkuat posisi sosial, dan membentuk identitas sosial. Kesimpulannya hobi adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan kepuasan dan kesenangan, di waktu luang, dan dapat
memberikan manfaat bagi individu dalam hal membangun identitas, memperkuat
posisi sosial, dan meningkatkan kualitas hidup.
Jika menilik definisi
di atas maka setiap orang mempunyai hobi yang dinikmati, masing-masing orang mungkin
memiliki hobi yang sama atau berbeda, kecenderungan hobi dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti latar belakang budaya, pendidikan,
pengalaman pribadi, minat pribadi atau jenis
kelamin. Saat
Ramadan, banyak orang memiliki beberapa hobi atau kegiatan yang mereka jalani dan nikmati. Beberapa hobi yang
umum dilakukan selama Ramadan yaitu membaca
Al-Quran,
selama Ramadan menjadi kegiatan yang sangat populer, karena banyak orang
berusaha untuk menghatamkan Al Quran
minimal sekali bahkan ada yang beberapa kali.
Hobi yang tidak kalah
penting dan sering dilakukan oleh para
ibu adalah memasak makanan, karena
bulan Ramadan sangat istimewa kegiatan memasak dan mencoba resep baru saat Ramadan dijalani agar tidak bosan saat makanan
disajikan pada keluarga, memasak menjadi hobi spesial yang harus dilakukan mulai
dari membuat makanan pembuka/takjil dari yang manis sampai ke gorengan, makanan
berat atau lauk teman nasi plus makanan untuk sahur. Hobi lainnya yang ada
ketika mendekati Idul Fitri adalah membuat berbagai kue baik kue kering, kue
basah sampai ke kue-kue tradisional.
Hobi lainnya yang
menjadi passion tersendiri adalah menulis walaupun tidak semua orang suka
menulis, menulis adalah salah satu hobi yang dapat dilakukan selama
Ramadan. Hobi menulis dapat merujuk pada menulis di berbagai bentuk seperti
jurnal pribadi, blog, cerita fiksi, puisi, atau artikel nonfiksi. Dengan semakin semaraknya dunia digital dan media
sosial menulis dapat dijadikan ladang untuk mengeksresikan diri, menggali dan
mengasah potensi dalam menulis, membuat tulisan bisa dibaca oleh banyak orang
hal tersebut merupakan suatu kepuasan tersendiri karena karya/tulisan kita
diapresiasi.
Ada beberapa alasan mengapa menulis selama
Ramadan dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat, yaitu dapat membantu meningkatkan wawasan dan kreativitas karena harus membaca dulu sebelum menulis, menulis
selama Ramadan dapat membantu dalam merefleksikan diri maksudnya lebih memahami diri sebagai hamba Allah, menulis
selama Ramadan dapat membantu seseorang menjaga produktivitas karena dapat memanfaatkan waktu yang tersedia untuk menghasilkan tulisan
dan mengupload agar dapat dibaca, menulis dapat membantu
seseorang untuk mengekspresikan emosi dan perasaan mereka tentang kehidupan, menulis selama Ramadan juga dapat membantu
membangun koneksi dengan orang lain yang memiliki pengalaman yang sama.
Jadi, jika menulis adalah hobi yang dapat dinikmati, maka menulis selama Ramadan dapat
menjadi kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan. Hobi apapun selama dapat kita nikmati dan memberikan
rasa kepuasan tersendiri apalagi bermanfaat
jalankan dan syukuri tandanya kita sehat secara jasmani dan rohani.
Terdapat
beberapa ayat dalam Al-Quran yang secara tidak langsung terkait dengan menulis
atau menuliskan sesuatu, baik itu dalam bentuk penulisan kitab suci, penulisan
sejarah, maupun dalam rangka menyebarluaskan informasi atau pengetahuan yaitu "Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan
kalam." (QS. Al-Alaq: 1-3). Ayat
ini menunjukkan pentingnya membaca dan menulis sebagai cara untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan dan menghargai keberadaan Tuhan sebagai pencipta manusia dan
segala sesuatunya.
"Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai
pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra': 36). Ayat ini menekankan pentingnya mencari
pengetahuan sebelum melakukan tindakan, dan menuliskan pengetahuan tersebut
agar dapat dijadikan referensi untuk tindakan selanjutnya. Dalam keseluruhan Al-Quran, menulis bukanlah
topik yang spesifik, namun nilai dan prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam
ayat-ayat tersebut dapat dijadikan landasan dalam melakukan kegiatan menulis
dengan baik dan bermanfaat.
Dikuatkan oleh Hadis dari
Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Tidaklah kamu menulis ilmu pengetahuan kecuali Allah
akan memberikan kebaikan dengan ilmu tersebut, dan tidaklah kamu memberikan
nasihat kepada seseorang kecuali Allah akan memberikan kebaikan dengan
nasihatmu itu." (HR. Tirmidzi). .
Dalam kegiatan menulis, seorang Muslim sebaiknya memulai dengan niat untuk beribadah dan memberikan manfaat bagi
orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar