Sabtu, 08 April 2023

Ibroh Hasanah Dalam Setiap Pilihan

 

Ada kalanya ketika kita menyesali suatu keputusan yang diambil karena berdamfak a atau b, dan hal tersebut mengganggu dengan rasa penyesalan yang ada sehingga ada rasa gerutu dalam hati dan pikiran kemudian terlontarkan kata yang kurang enak pada pasangan, teman atau kerabat karena asa kita, diketahui itu tidak baik namun hati, pikiran dan kata susah untuk dikontrol itulah tandanya rasa tawakal dan ikhlas masih jauh dalam amal.

Hidup itu pilihan, manusia akan dihadapkan dengan beberapa pilihan dalam memutuskan sesuatu apakah jalan a, b atau c. Dengan dikaruniakan akal pikiran akan mampu menimbang-nimbang apakah yang dibutuhkan a, atau yang urgen b, atau baiknya yang c, terkadang kita meminta pendapat pasangan, teman atau kerabat untuk membantu dalam memberikan pertimbangan walaupun  keputusan akhir tetap ditangan kita.

Baiknya, selalu insan beragama selain pertimbangan akal pikiran harus dibarengi oleh pertimbangan wahyu atau keyakinan sebagai penguat agar diniatkan semua keputusan yang diambil atau pilihan yang dipilih tidak ada rasa sesal berkepanjangan jika tidak sesuai apa yang direncanakan atau diinginkan sesudahnya, karena kita niatkan bismilah untuk kebaikan dalam persepsi kita bisa jadi dalam “persepsi yang berbeda menurut Tuhan”, nah hal tersebut harus diantisipasi agar rasa tawakal dan ikhlas bersemi di hati, jiwa dan kata.

Setiap diri membawa kisah masing-masing, setelah keputusan diambil ada yang baik tindak lanjutnya/hasilnya walaupun bisa a atau b, atau bisa jadi malah kurang baik hasilnya, it is fine tidak apa-apa setiap kejadikan mari kita jadikan ibroh hasanah, pelajaran yang berharga bagi diri untuk bertumbuhkembang menjadi insan, pribadi, hamba yang lebih baik, menyesal boleh sedikit namun jangan menjadi penyakit hati, jadikan pelajaran saja.

Cerita yang berharga dan bermakna yang datang dari diri ataupun  orang lain akan dijadikan ibroh hasanah, jika kita mampu menyelami hikmah yang terkandung di dalamnya dan harus yakin dengan janji Allah “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya" (QS. Ar-Ra'd [13]: 11). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak akan mengubah nasib atau keadaan suatu kaum secara tiba-tiba, melainkan harus dilakukan oleh kaum itu sendiri. Artinya, perubahan harus datang dari usaha dan upaya yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengajarkan bahwa kesuksesan atau kegagalan bergantung pada usaha dan tindakan yang mereka lakukan, bukan hanya bergantung pada kehendak Allah semata. Oleh karena itu, manusia harus berusaha untuk merubah nasibnya sendiri dengan melakukan tindakan yang positif dan produktif, serta menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Jalinlah cerita yang baik buat diri dan sekeliling kita, bisa jadi cerita tersebut biasa buat kita namun mengispirasi buat orang lain dan sebaliknya, contohnya motor roda tiga scoopy merah hitam yang ada di foto, bagi orang lain mungkin jadi pertanyaan kenapa membeli motor roda tiga, buat apa?, namun bagi yang mengetahui cerita di balik motor roda tiga dan alasan kenapa memilikinya mungkin akan mengispirasi, motor roda tiga tersebut sebagai simbol bahwa apapun rintangan atau cobaan yang menimpa seseorang dengan segala keterbatasan yang ada akan dicoba dilalui dengan usaha a atau b bahkan c semampunya dengan meminta ijin pada pemilik semua Alam untuk dimudahkan dalam menjalani keputusan yang dipilihnya walaupun terkadang ada asa yang berkecamuk, namun dengan niat bismilah insyaallah semua bisa dijalani dan dilalui.

 

 

 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar