( Gambar Mesjid tahun 2023)
Mesjid mempunyai
peran yang signifikan dalam mensyiarkan Islam dan sebagai lembaga non formal
dalam mengkaji ilmu tentang keislaman, jika menilik sejarah
peradaban Islam, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi
pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan politik. Masjid menjadi tempat
berkumpulnya umat Muslim untuk saling mengenal dan bertukar informasi, serta
belajar mengenai ajaran Islam dan pengetahuan umum. Masjid juga sering
dijadikan sebagai tempat rapat dan tempat berdiskusi oleh para pemimpin umat
Muslim.
Di Indonesia sendiri
sejarah
berdirinya masjid termasuk cukup
panjang dan beragam, karena Islam telah hadir di wilayah Indonesia sejak abad
ke-7 melalui perdagangan dan interaksi antara bangsa Arab dengan Indonesia. Namun, pembangunan masjid secara sistematis
dimulai pada masa Kerajaan Samudera Pasai di Aceh pada abad ke-13. Pada masa
tersebut, banyak masjid dibangun sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan,
serta sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran Islam. Lalu pada abad ke-15,
Kesultanan Demak di Jawa Tengah menjadi pusat pengembangan Islam di Indonesia, dan Masjid Agung Demak dibangun sebagai salah
satu simbol pentingnya. Selain itu, ada Masjid
Menara Kudus di Jawa Tengah menjadi ikon penting dalam sejarah Islam Indonesia
karena dianggap sebagai masjid tertua yang masih berdiri sampai saat ini.
Dengan masuknya
penjajah Belanda pada abad ke-17, pembangunan masjid mulai ditekan dan masjid
hanya dibangun di daerah-daerah tertentu. Namun, setelah Indonesia merdeka pada
tahun 1945, pembangunan masjid kembali diperbolehkan dan banyak masjid baru
dibangun di seluruh Indonesia. Saat
ini, Indonesia memiliki banyak masjid yang beragam, baik dari segi arsitektur,
ukuran, maupun fungsinya, seperti Masjid Istiqlal di Jakarta yang menjadi
masjid terbesar di Indonesia, Masjid Raya Baiturrahman di Aceh hingga Masjid
Agung Surabaya.
Masjid didirikan sebagai tempat ibadah umat Muslim,
yaitu untuk melaksanakan shalat lima waktu, shalat Jum'at, shalat Idul Fitri
dan Idul Adha, serta kegiatan keagamaan lainnya seperti pengajian dan tausiyah.
Selain itu, masjid juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan
kemanusiaan, seperti pembagian zakat, infaq, dan sedekah, serta memberikan
bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Masjid juga dianggap sebagai simbol keberadaan
Islam di suatu daerah, termasuk di
perumahan Puri Cikarang Hijau kabupaten Bekasi berdiri Mesjid Jami Nurul
Hasanah yang diresmikan pada tanggal 10 Agustus 2008 oleh wakil bupati H.M
Darip Mulyana M.Si,S.Sos. Dulu bangunan mesjid mempunyai satu lantai, sekarang pada
tahun 2023 bangunan mesjid mempunyai dua lantai yang cukup memfasilitasi para
jamaah untuk sholat di mesjid, sebelum bulan Ramadan tiba syukuran pembangunan
mesjid dilakukan bersama-sama.
Mesjid mempunyai peran
penting dalam memperkuat ikatan antar sesama Muslim dan mempererat persatuan
dalam masyarakat, apalagi dengan adanya
bulan Ramadan fungsi mesjid sangat optimal dimakmurkan dengan berbagai kegiatan
keagamaan diantaranya
1. Melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah.
Dengan melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid, maka akan
tercipta suasana kebersamaan di antara jamaah, serta memperkuat keimanan dan
ketakwaan. Dengan kondisi mesjid
dua lantai di mesjid Jami Nurul Hasanah jamaah dipenuhi kuotanya oleh
laki-laki, untuk kaum perempuan sholat tarawih di lapangan depan mesjid
2. Mengadakan kegiatan buka puasa bersama, di mana
jamaah yang berpuasa dapat bersama-sama berbuka
puasa di
dalam masjid. Kegiatan ini dapat mempererat hubungan antar jamaah di dalam
masjid, serta memperkuat rasa kebersamaan dan toleransi di antara umat Muslim. Hal tersebut rutin diadakan oleh pengurus
mesjid setiap hari minggu.
- Mengadakan
kegiatan dakwah dan tarbiyah, seperti pengajian, tausiyah, kajian kitab,
dan ceramah agama, serta lomba-lomba
untuk anak-anak. Kegiatan tersebut dapat membantu
masyarakat untuk lebih mendalami ajaran agama dan meningkatkan kesadaran
sosial, serta memperkuat hubungan antar jamaah di dalam masjid. Hal tersebut rutin diadakan setiap satu minggu
sekali.
- Memberikan
santunan dan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti
fakir miskin, anak yatim, dan kaum duafa. Hal ini dapat membantu
memperkuat hubungan antar jamaah di dalam masjid, serta meningkatkan rasa
kepedulian sosial di antara umat Muslim. Biasanya dilaksanakan sambil mempengringati hari
besar Islam misalnya ketika ada Peringatan Isra dan Miraj sekalian
santunan anak yatim.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
memakmurkan masjid dengan memberikan sumbangan secara sukarela, baik
berupa uang maupun tenaga. Hal ini dapat membantu memperbaiki fasilitas
dan lingkungan masjid, serta memperkuat kegiatan keagamaan dan sosial yang
dilakukan di dalam masjid. Hal
tersebut dilaksanakan ketika ceramah sebelum tarawih ada infak keliling,
atau ketika shalat idul fitri, atau menyumbang langsung ke mesjid, atau
ada sumbangan keliling setiap minggu pada masyarakat oleh pengurus.
Harapannya ghiroh memakmurkan
mesjid tidak hanya dilaksanakan ketika Ramadan saja, bulan-bulan selanjutnya
kegiatan keagamaan di mesjid tetap hidup dan mewarnai kehidupan masyarakat di
puri Cikarang Hijau.
0 komentar:
Posting Komentar