Ada informasi menarik dengan menangnya Salma Salsabil Aliyyah yang kuliah
di jurusan penyajian musik fakultas seni pertunjukkan di Institut Seni
Indonesia (ISI ) Jogya sebagai juara 1 di ajang Indonesian idol season 12 yaitu
dengan penerapan
proram Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) maka Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Prof Dr Timbul Raharjo MHum selaku perwakilan pihak kampus memberikan reward pada Salma dengan memberikan apresiasi berupa kelulusan salma di penilaian
keterampilan/praktek karena dengan performa Salma selama masuk nominasi 12
besar sampai mendapatkan juara 1 di grand final sudah menampilkan performa yang
sangat optimal sesuai jurusan yang diambilnya dalam bidang musik sehingga bisa
dikonversikan ke dalam
nilai keterampilannya. Apresiasi tersebut patut diajungi jempol artinya
pembelajaran kontekstual sudah diterapkan dalam kehidupan nyata, pembelajaran
konsep dan praktek terintegrasi baik.
Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya konteks
sosial dan praktik nyata dalam proses pembelajaran, dengan berpartisipasi dalam komunitas
yang relevan untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang bermakna dan autentik. Salah satu ahli yang
terkenal adalah Jean Lave dan Etienne Wenger dengan teori pembelajaran
komunitas (communities of practice). Menurut
Jean Lave dan Etienne Wenger, pembelajaran kontekstual melibatkan partisipasi
aktif siswa dalam komunitas di mana mereka dapat berinteraksi dengan praktisi
yang berpengalaman sehingga mempunyai kesempatan untuk belajar melalui observasi, imitasi, dan
berinteraksi dengan anggota komunitas yang lebih berpengalaman (Lave & Wenger,1991).
Dalam
pembelajaran kontekstual, guru berusaha untuk mendesain pembelajaran
yang menciptakan situasi yang autentik dan bermakna bagi siswa sehingga siswa mampu mengetahui
hubungan antara materi pembelajaran dengan kehidupan nyata,
misalnya jika siswa belajar tentang PAI, maka
guru dapat menggambarkan situasi nyata di mana konsep-konsep
PAI dapat diterapkan sesuai tujuan pembelajaran,
seperti ayat tentang ilmu pengetahuan dikaitkan dengan
pengetahuan modern dan manfaat atau hikmah jika berpedoman kepada Al Quran
dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, contoh lainnya pemenang Indonesia
Idol juara 1 dan 2 yaitu Salma dan Nabila yang menggunakan jilbab memberikan
contoh bahwa dengan menutup aurat tidak membatasi seseorang untuk berprestasi
sesuai passionnya, saat ini mereka menjadi idola remaja yang berprestasi dalam
bidang musik dengan hijabnya. Keduanya menjadi ispirator untuk para remaja
putri dan bagi perempuan yang berjuang untuk cita-citanya, dan bisa dijadikan
contoh untuk para guru dalam memotivasi siswa khususnya siswa perempuan untuk
berprestasi sesuai bidangnya.
Pembelajaran kontekstual yang
dapat diterapkan guru adalah dengan menggunakan situasi dunia nyata
sebagai referensi dalam mengajarkan materi pembelajaran,
seperti ketika mengajarkan materi akhlak guru dapat merujuk
pada contoh fenomena
peristiwa yang terjadi saat ini. Guru dapat menggunakan pemahaman
mendalam tentang suatu konsep atau topik melalui studi kasus yang nyata terjadi,
seperti dalam pelajaran sejarah Islam, guru
dapat menggunakan kasus sejarah yang relevan dan memberikan siswa kesempatan
untuk menganalisis, memahami, dan menghubungkan konteks sejarah dengan situasi
saat ini. Guru dapat memberikan tugas proyek yang
berbasis pada situasi nyata atau masalah yang harus diselesaikan,
sehingga siswa akan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka
pelajari dalam konteks yang praktis dan bermakna. Guru dapat bekerja
sama dengan komunitas lokal untuk menghadirkan pengalaman belajar yang autentik
bagi siswa, misalnya, siswa dapat mengunjungi
tempat-tempat historis, mengadakan wawancara dengan ahli di bidang tertentu,
atau terlibat dalam proyek yang berhubungan dengan isu sosial
atau lingkungan di komunitas atau daerah tempat tinggal siswa.
Dalam kurikulum merdeka penerapan pembelajaran
kontekstual cukup ditekankan, penerapan pembelajaran kontekstual dapat
membantu siswa melihat relevansi materi pembelajaran dengan kehidupan mereka
sendiri, sehingga dapat memperkuat pemahaman, dan
memotivasi mereka untuk belajar, mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, pemecahan masalah, dan penerapan pengetahuan
dalam situasi dunia nyata sehingga mereka dapat survive dalam
menjalani kehidupan pada masa sekarang dan akan datang.
Referensi: Lave, J., &
Wenger, E. (1991). Situated learning: Legitimate peripheral participation.
Cambridge University Press.
0 komentar:
Posting Komentar