Hari Jumat kemarin pada tanggal 9 Juni 2023 melaksanakan
kegiatan monitoring kegiatan penilaian sumatif akhir semester 2 pada mata
pelajaran BTQ di SMPN 3 Karang Bahagia. Pelaksanaan tes tertulis BTQ dimulai
pada jam 10.00 sampai 11.00, melalui daring dengan menggunakan google form bagi
siswa yang mempunyai hp dan bagi siswa yang tidak mempunyai hp dilaksanakan
secara paper pencil yaitu mengerjakan ujian tes secara tertulis di kertas
ujian.
SMPN 3 Karang Bahagia terletak di komplek perumahan
Nirwana. Ada hal yang membuat menarik untuk dibahas yaitu dari segi soal tes
yang diujiankan yaitu kisi-kisi yang dibuat guru sebaran soal mudah, sedang dan
sukar belum merata sehingga aplikasi di soal tes yang disajikan kepada siswa
kelas 7 dan 8 hampir berkategori mudah secara teori. Hasil observasi ternyata
masih ada siswa yang belum bisa membaca Al Quran ketika disuruh untuk membaca
contoh ayat masih belum bisa, namun banyak juga yang sudah bisa membaca contoh
ayat yang ada di soal.
Persoalan yang urgen di kabupaten Bekasi khususnya
sekolah negeri baik SD, SMP, SMA dan SMK adalah memberantas buta huruf membaca
Al Quran. Khusus di SMP mata pelajaran BTQ sudah dimasukkan menjadi mata pelajaran
muatan lokal dengan rata-rata jam pelajaran 1 jam, realita pada pelaksanaan
pembelajarannya cukup terbatas dalam aplikasi pengetahuan dan praktik BTQ di
kelas. Persoalan lainnya yaitu silabus sudah ada namun untuk RPP rata-rata guru
BTQ yang merangkap sebagai guru PAI juga belum mempunyai, dulu ada namun tidak
diupgrade kembali isinya karena ada buku pegangan BTQ. Hal tersebut terjadi di
SMPN 3 Karang Bahagia.
Hal lainnya yang butuh tindak lanjut adalah ruangan kelas
yang rusak lantainya di kelas lantai bawah sehingga kelas tidak dipakai dan ada
kaca yang pecah, alhasil pembelajaran difokuskan di lantai 2. Di kelas lantai 2
pun kondisinya tidak jauh berbeda namun lebih sedikit lantai yang terkelupas
keramiknya. Secara keamanan dan keselamatan siswa hal tersebut menjadi bahan
untuk mengajukan perbaikan karena akan menyebabkan luka jika terkena anggota
badan. Walaupun sekolah negeri dengan pendanaan terbatas namun perlu
diprioritaskan hal tersebut, jika dana sekolah terbatas bisa meminta bantuan
komite sekolah untuk mendiskusikan dengan orangtua agar ditemukan solusi yang
terbaik. Kebersihan kelas pun harus diperhatikan ketika ujian, guru dapat
menyuruh siswa untuk piket sebelum waktu ujian tiba walaupun sedang ujian agar
suasana kelas bersih, rapih dan nyaman.
Ruang fisik yang aman untuk siswa belajar
melibatkan penciptaan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung di dalam
ruang kelas. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam menciptakan ruang
fisik yang aman yaitu ruang
kelas harus bebas dari bahaya fisik seperti perabot yang rusak, kabel listrik
yang terpapar, tata
letak ruang kelas yang baik meja
dan kursi harus disusun dengan baik sehingga siswa memiliki ruang yang cukup
untuk bergerak dan bekerja dengan nyaman, ruang
kelas harus memiliki pencahayaan alami yang cukup dan pencahayaan buatan yang
memadai untuk membantu siswa melihat dengan jelas, ruang kelas memiliki ventilasi yang memadai dan
mempertimbangkan penggunaan alat pengatur suhu seperti penggunaan kipas angin
atau AC, ruang
kelas yang bersih dan terorganisir menciptakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan dan produktif (American Academy of Pediatrics, 2020) (Council of Educational Facility Planners
International (CEFPI), 2019)
Referensi
:
American
Academy of Pediatrics. (2020). Guidance for School
Re-entry. Retrieved from https://services.aap.org/en/pages/2019-novel-coronavirus-covid-19-infections/clinical-guidance/guidance-for-school-re-entry/
Council
of Educational Facility Planners International (CEFPI). (2019). The
Practical Guide to Creating Safe School Environments. Retrieved from https://www.cefpi.org/Document/2019/9/SafeSchools-Guide-V6-1.pdf

0 komentar:
Posting Komentar