Pada
hari Rabu tanggal 21 Juni 2023 sekitar jam 14.00 WIB ada Webinar Nasional yang
membahas tentang Kepengawasan Manajerial PAI, namun setelah diadakan sharing
pendapat belum ada solusi yang diharapkan oleh Pengawas PAI Se-Indonesia,
dengan munculnya PermenPan RB nomor 1 tahun
2023 menambah referensi untuk mengkaji kembali tupoksi Pengawas PAI. Namun dengan
ada refresh materi yang disajikan oleh Dr.H Darwis, M.Pd terkait Pembelajaran
Paradigma Baru yaitu tentang pembelajaran diferensiasi yang digaungkan dalam
pelaksanaan pembelajaran dalam kurikulum merdeka khususnya mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam membantu mengalihkan perhatian terhadap pembahasan awal tentang
kepengawasan manajerial pengawas PAI karena materinya kekinian dan perlu
dipraktekkan dalam pembelajaran PAI khususnya.
Di Kabupaten Bekasi khususnya pada
jenjang SMP pelaksanaan kurikulum merdeka baru dilaksanakan pada beberapa SMP
Negeri tertentu yang jumlahnya masih belum merata di setiap kecamatan
tergantung kepala sekolahnya menjadi kepala sekolah penggerak atau tidak, jika
iya maka secara otomatis akan menjadi sekolah penggerak. Akan berbeda
kondisinya jika hanya gurunya saja yang menjadi guru penggerak tetapi kepala
sekolahnya belum menjadi kepala sekolah penggerak, maka sekolah tersebut belum
menerapkan kurikulum merdeka. Uniknya SMP Negeri yang sudah menerapkan
kurikulum merdeka dipegang oleh kepala sekolah perempuan.
Hasil observasi selama hampir satu
tahun ini terhadap beberapa sekolah SMP Negeri yang sudah menerapkan kurikulum
merdeka termasuk oleh guru PAI, jika mengkaitkan dengan konsep pembelajaran
diferensiasi yang digaungkan dalam kurikulum merdeka pelaksanaannya masih belum
optimal, berdasarkan hasil observasi terhadap dua SMP negeri dan 4 guru PAI,
masing-masing guru mempunyai pemahaman dan penerapan yang berbeda terhadap
modul ajar dan prakteknya dalam pembelajaran di kelas, bagi guru yang sudah
menerapkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan 5 M aplikasi dalam pelaksanaan
pembelajaran sudah baik, namun bagi guru yang belum menerapkan 5 M pelaksanaan
pembelajaran masih belum sesuai modul ajar, hal ini menjadi pr bagi guru,
sekolah dan pengawas PAI. Setelah ditelusuri peranan pembinaan pengawas PAI,
keaktifan guru dalam forum MGMP kecamatan atau Kabupaten serta ghiroh guru
untuk meningkatkan kompetensinya melalui literasi, mengikuti perkembangan
kurikulum, berani mencoba berbagai metode pembelajaran cukup berpengaruh
terhadap pemahaman dan praktek pembelajaran di kelas.
Jika dikaitkan dengan tupoksi
pengawas harus berdasarkan rapot pendidikan sesuai PermenPan RB tahun nomor 1 2023
namun pengawas PAI tidak mempunyai akses ke arah tersebut, evaluasi kinerja
guru yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran masih
bisa dijadikan landasan bagi pengawas PAI untuk membuat rencana kepengawasan
yang dibutuhkan pada tahun berikutnya. Sesuai perkembangan teknologi evaluasi
bisa dilakukan melalui google form dengan menginfut instrumen evaluasi kinerja
yang berisi tupoksi guru PAI, harapannya setelah guru binaan mengisi kuesioner
yang diberikan hasilnya menjadi acuan pengawas PAI dalam membuat program
pembinaan yang dibutuhkan oleh guru PAI. Hal tersebut bisa dijadikan landasan
juga dalam melaporkan hasil evaluasi pada pihak yang berkepentingan seperti pokjawas,
kepala sekolah, kepala seksi PAI, kepala kementerian Agama masing-masing dan
rencana tindak lanjut kedepannya.
Pembelajaran diferensiasi bisa menjadi salah satu bahan
untuk materi pembinaan dalam meningkatkan pemahaman dan penerapan kurikulum
merdeka, karena pendekatan pembelajaran diferensial melibatkan
penyediaan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa yang bisa diterapkan di dalam modul ajar PAI. Dengan
menggunakan asesmen diagnostik atau
instrumen penilaian gaya belajar di awal pembelajaran guru dapat
mengidentifikasi preferensi belajar siswa, apakah mereka lebih suka atau ada kecenderungan pembelajaran visual,
auditori, kinestetik atau gabungan dari
duanya.
Dengan menyesuaikan metode pembelajaran
sesuai
dengan gaya belajar siswa guru dapat
membantu siswa belajar dengan lebih efektif. Hal tersebut dapat guru terapkan dalam perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian pembelajaran. Pengawas dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan
guru dari ketiga hal tersebut, pengawasan diferensiasi bisa diterapkan pengawas
terhadap guru PAI karena masing-masing guru mempunyai kelebihan dan kekurangan pada
penerapan tupoksinya, maka melalui berbagai bentuk kepengawasan seperti
mentoring, coaching, bahkan sebagai patner diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran khususnya PAI.
0 komentar:
Posting Komentar