Ulama adalah paku bumi sebagai pengokoh daerah,
kenapa, karena dengan adanya globalisasi dan sekulerisme memungkinkan
terjadinya bergesekan dan saling bentrok oleh warga, oleh karena itu wawasan
kebangsaan termasuk materi yang harus ada di PKU. Karena ujian sebenarnya adalah
keseharian kita dalam menjaga perannya masing-masing. Harapannya mahasantri PKU
mempraktekkan dawah melalui media sosial, instagram, tiktok, youtube agar bisa
masuk ke generasi milen̈ial, dengan kreativitasnya. Itu harapan bapak PJ Bupati
yang akan dituangan dalam kurikulum dan pembelajaran di PKU MUI Kabupaten
Bekasi.
Tahun
ini, jumlah peserta meningkat 59% dari tahun sebelumnya, dengan 140 orang
mengirim berkas dibanding 88 orang tahun lalu. MUI Kabupaten Bekasi
melaksanakan PKU angkatan kedua yang fokus pada ilmu hadis berbasis digital,
bertujuan menyiapkan ulama yang melek media sosial untuk menyeimbangkan dan
menanggulangi informasi di media sosial agar wasatiyah. Ulama harus inovatif
dalam berdakwah, khususnya kepada generasi muda dengan konsep keimanan yang
relevan untuk generasi 4.0.
Sambutan dari perwakilan MUI Kabupaten Bekasi yaitu KH Muhyidin Kamal Lc, menyampaikan bahwa minat PKU MUI Kabupaten Bekasi cukup besar dibuktikan dengan 140 pendaftar dan 116 lolos berkas. Saat ini sangat diperlukan ulama wasatiyah, harus disepakati adanya PKU yaitu untuk membimbing pemerintah menyelamatkan umat baik di dunia dan akhirat bisa tercapai, tidak terganggu pemahaman yang ikhtilaf, PKU menjabarkan doa robbana atina fiduunya hasanah wa fil akhiroti hasanah, tidak terlalu kanan atau kiri, maka dibuka paku-paku bumi atau kader ulama (PKU) itulah sasaran MUI kabupaten Bekasi.
Pelaksanaan tes tertulis dilakukan secara CBT melalui Google Form, dimulai pukul 09.45 hingga 11.45, dengan 100 soal dikerjakan dalam waktu 2 jam. Tes ditutup oleh sambutan PJ Bupati Kabupaten Bekasi, Dr. Dani Ramdani MT, yang menekankan pentingnya ulama sebagai paku bumi yang mengokohkan daerah dalam menghadapi globalisasi dan sekulerisme, karena kemungkinan terjadinya bergesekan dan saling bentrok akan selalu ada, oleh karena itu wawasan kebangsaan termasuk materi yang harus ada di PKU. Karena ujian sebenarnya adalah keseharian kita dalam menjaga perannya masing-masing. Harapannya mahasantri PKU mempraktekkan dawah melalui media sosial, instagram, tiktok, youtube agar bisa masuk ke generasi milen̈ial, dengan kreativitasnya.
Pada
pukul 13.00 dilaksanakan tahap tes lisan pertama dengan materi membaca
Al-Quran, diikuti oleh 101 dari 116 peserta yang lolos. Para peserta dibagi
menjadi enam kelompok dan diuji oleh enam penguji bertempat di Sekretariat MUI
Kabupaten Bekasi. Tes lisan pertama berakhir pukul 17.00, dan para peserta siap
untuk melanjutkan tes lisan pada hari berikutnya dengan materi membaca kitab
dan hadis, wawasan kebangsaan dan moderasi beragama, serta bahasa Arab dan
Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar