Minggu, 22 Januari 2023

Tantangan membawa semangat baru

 

          Suatu tujuan yang ingin diraih oleh siapapun termasuk diri sendiri jika dibentuk dalam suatu tantangan, tidak bisa dipungkiri akan memotivasi kita untuk bergerak menuju tujuan tersebut, walaupun pergerakannya tidak secepat orang lain karena ada keterbatasan ilmu, waktu, atau lainnya namun arah tujuannya akan terfokus jelas. Hal tersebut dialami ketika menerima tantangan menulis buku yang akan diterbitkan oleh penerbit mayor dengan setumpuk kriterianya yang dibimbing langsung oleh Prof Eko Indrajit.

            Tantangannya adalah menulis buku dalam jangka waktu sekian, rolenya ditentukan oleh Prof Eko dengan menampilkan sederet judul yang kekinian sekali yang berbau teknologi revolusi 4.0 atau society 5.0. kemudian para peserta yang siap dengan tanyangan tersebut memilih judul masing-masing, judul yang disajikan sebanyak 50 judul yang akan dipilih kurang lebih 60 peserta jadi kemungkinan jika masing-masing 1 judul ada judul yang dikerjakan bersama-sama dan hal tersebut dibolehkan.

            Pilihan jatuh ke nomor 34, 49 namun sayang ada yang duluan dan pilihan jatuh ke judul nomor 9 yaitu Reseach based learning, sekilas mirip model inkuiri/diskovery based learning, kenapa memilih judul diatas karena dengan perkembangan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka yang diterapkan oleh guru di Kabupaten Bekasi khususnya guru PAI, keterpahaman guru akan model-model pembelajaran belum optimal, salah satu indikasinya belum optimal  diterapkannya model pembelajaran yang bervariasi di kelas, seperti model pembelajaran berbasis problem, inkuri dan lainnya , walaupun proses pembelajaran sudah baik dilaksanakan oleh para guru PAI di kelas. .

            Apa penyebab guru belum optimal mengaplikasikannya?, ada beberapa analisis diantaranya guru yang jarang mengikuti MGMP atau jarang ikut workshop akan tertinggal informasi sehingga jarang up date wawasan tentang PAI atau yang lainnya, jika up date minimal mengetahui info terkini walaupun untuk praktek model pembelajaran belum maksimal, ada juga guru yang suka mengikuti MGMP, workshop dan lainnya namun aplikasi up date atau model/metode yang bervariasi di kelas belum dipraktekkan dan ada yang sudah dipraktekkan sebagian. Perlu motivasi kuat dari diri guru untuk selalu up grade diri dan skill agar bisa menampilkan pembelajaran terbaik yang bisa dilakukan untuk para peserta didik.

            Semester kedua ini guru dan pengawas harus semakin solid dalam mengagendakan program yang urgen untuk ditingkatkan, karena tuntutan abad 21 dengan semua kompetensi/keterampilan yang harus bisa dikuasai peserta didik, guru, kepala sekolah juga pengawas semuanya harus bersinergi menentukan dan mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan dengan kebutuhan tanpa menapikan pendidikan akhlak dan budi pekerti yang harus tetap mewarnai didalamnya. Artinya setiap tantangan akan menjadi suatu spirit tersendiri buat diri seberapa mampu kita berjuang dan mematahkan anggapan bahwa kita tidak bisa namun harus bisa dan pasti bisa jika berusaha, berdoa dan tawakal.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar