Senin, 27 Februari 2023

Kriteria Menganalisis Kompetensi Dasar Mulok BTQ

 



         Berdasarkan hasil penelitian mengemukakan bahawa
pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 masih menjadi kendala dalam hal rasional, landasan, pendekatan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, metodologi pembelajaran serta  penilaian hasil belajar khususnya pengembangan instrumen penilaian otentik. Sedangkan kendala yang bersifat teknis mengarah pada bagaimana implementasi Kurikulum 2013 ke dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Rahmawati, 2018). Termasuk aplikasi pada muatan lokal BTQ yang menggunakan kurikulum 2013.

Sebagai bagian dari tupoksi guru harus membuat Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD agar dapat menjabarkan materi Ajar esensi yang harus dikuasai siswa, model/metode pembelajaran yang digunakan, alokasi waktu yang cukup sehingga memudahkan melakukan jenis penilaian apa yang akan dilakukan baik pada proses ataupun hasil belajar sesuai tujuan pembelajaran berdasarkan pengalaman real dalam praktik pembelajaran. Dengan alokasi waktu mulok BTQ yang rata-rata 1 jam pelajaran, jarang mencapai 2 jam pembelajaran suatu keharusan hal tersebut dilaksanakan oleh guru BTQ.

KD merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari KI. Analisis SKL, KI  dan KD BTQ merupakan titik awal perencanaan pembelajaran untuk pencapaian Standar Kompetensi Lulusan peserta didik yang diinginkan. Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan.

Ketercapaian KD ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang disebut dengan istilah indikator. Indikator ini dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Rumusan  indikator  dalam  sistem  pendidikan  nasional,  menggunakan klasifikasi  hasil  belajar  Benyamin  Bloom  yang membagi menjadi tiga ranah pengukuran yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (Herman, Rochman, & Maslani, 2020)

Kompetensi dasar menjadi kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Namun dalam perkembangannya, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Sekolah diberdayakan untuk mengembangkan standar keterampilan dan kompetensi dasar sesuai dengan kebutuhan daerah, kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran yang dicapai akan memberikan makna kepada peserta didik dengan mengembangkan potensinya masing-masing termasuk muatan lokal BTQ di kabupaten Bekasi

Guru dapat menganalisis KD esensial pada silabus termasuk silabus BTQ  dengan cara  membandingkan melalui kriteria penilaian/rubrik adapaun kriterianya sebagai berikut:

1.    Urgensi maksudnya KD tersebut penting atau mendesak untuk dipelajari

2.    Kontinuitas bermakna bersambung atau berkelanjutan maksudnya sebuah KD berkriteria kontinuitas, apabila materi pada KD tersebut merupakan materi prasyarat bagi materi berikutnya yang ada pada KD lainnya. Artinya, KD tersebut harus dipelajari dan menjadi kunci utama melanjutkan materi selanjutnya

3.    Relevansi yang berarti berhubungan satu sama lain. Relevansi ini bisa ditinjau dari materi pada KD tertentu berhubungan dengan materi pada KD lainnya.

4.    Keterpakaian, maksudnya materi pada KD tersebut memiliki tingkat keterpakaian yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari peserta didik (Fikri & Hasundugan, 2021)

Menurut pendapat lain yang kriteria dalam  mengindentifikasi  materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dapat dilakukaan dengan mempertimbangkan 1.potensi peserta didik, 2. relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik, 3. kebermanfaatan bagi peserta didik, 4. struktur keilmuan,  aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, 5. relevansi dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan lingkungan dan alokasi waktu (Herman, Rochman, & Maslani, 2020). Kesimpulannya guru dapat menganalisis KD BTQ yang urgen untuk digunakan dalam pembelajaran BTQ dengan memperhatikan 4 kriteria atau 5  kriteria.

Referensi 

Fikri, A., & Hasundugan, A. N. (2021). Analisis Kompetensi Dasar Esensial pada Mata Pelajaran Sejarah di Masa Covid 19. Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE).

Herman, U., Rochman, K., & Maslani. (2020). Model evaluasi ketercapaian kompetensi dasar Qur’an hadis berbasiskognitif pada pembelajaran pendidikan agama Islam. INoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 6 (2) .

Rahmawati, R. (2018). Analisis keterkaitan SKL, KI dan KD dalam Kurikulum 20013. Jurnal Diklat Keagamaan Volume XII Nomor 34.

 

 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar