Rabu, 15 Februari 2023

Langkah-langkah Menulis Puisi


            Kelas belajar menulis Nusantara PGRI (Pertemuan 17 Gelombang ke 28)

Narasumber : Dr.Hj.E.Hasanah M.Pd

Moderator      : Sim Chung Wei SP

Hari/tanggal  : Rabu/ 15 Pebruari 2023

Tema              : langkah-langkah Menulis Puisi

                Pada hari ini tema yang disampaikan adalah “Menulis Puisi” dengan narasumber yaitu Ibu Dr. Hj. E.Hasanah M.Pd dengan moderator Sim Chung Wei SP. Profil nara sumber hari ini mempunyai banyak prestasi yang perlu diteladani yaitu sebagai Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021, Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat tahun 2021, sebagai pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015, Sebagai pengawas madrasah, Penilis, motivator,  dari tahun 2021 sampai sekarang telah menulis buku solo dan menulis pantun, puisi, cerita, dan non-fiksi di lebih dari 70 buku antologi. Buku yang sudah terbit berjudul Buku Panduan Guru Penulis Pemula (2021) dan berjudul Selaksa Suara Sukma (2023), lebih dari 70 buku antologi diantaranya; “Tantangan Pendidikan Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia Pendidikan Indonesia di Era Digital; Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi; Inspirasi dalam Untaian Puisi,”.  



Ibu Hj E. Hasanah lahir di Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967. S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ibn Khaldun Bogor (1992). Menempuh pendidikan Pascasarjana IMNI program studi manajemen Pendidikan (2010) dan S2 Program Studi Administrasi Pendidikan di UNINUS Bandung (2019) dan S3 di UNINUS Bandung (lulus tahun 2022). Riwayat pekerjaan sebagai Guru di MAN Cibadak (1994-2015), dan beberapa lembaga pendidikan swasta (1990-2017), Pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang) dan sebagai Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang) serta staf Pengajar di STAI Kharisma Cicurug.

Menyimak tema pada malam hari ini yaitu menulis puisi,  bagi sebagian orang bukan hal yang mudah karena menulis puisi membutuhkan rasa yang mendalam yang dituangkan dalam untaian kata yang menyentuh hati dan itu tidak mudah, bagi penulis yang terbiasa menulis tulisan/artikel yang cenderung bermain dalam logika artinya otak kirinya lebih difungsikan daripada otak kanannya, menuangkan rasa dalam puisi butuh energi ekstra dalam menyatukan pemikiran dan rasa sehingga mengalir sebuah puisi. Walaupun termasuk yang menyukai semua jenis sastra termasuk puisi it was difficult to write it, makanya salut buat penulis yang bergenre puisi dan yang lainnya, artinya setiap orang unik dengan ciri khas penulisannya masing-masing, and it”s ok that is you.

Dari jenjang SD sampai SMA pelajaran bahasa Indonesia bukan pelajaran yang mudah walaupun bahasa resmi Indonesia, terdapat banyak teori dan aplikasi yang seringkali berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Termasuk puisi tidak semua orang menyukai dan bisa menuliskan puisi. Apa itu puisi ? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah  ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait, puisi didefinisikan  juga sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat (https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5908472/pengertian-puisi-ciri-ciri-dan-jenisnya). H.B Jassin mengartikan puisi sebagai karya sastra yang diucapkan dengan perasaan, memiliki gagasan terhadap suatu kejadian tertentu yang terekam dalam kehidupan sehari-hari (dikutip dari slide E. Hasanah). Ciri-ciri Puisi

Puisi mempunyai dua kategori yaitu puisi lama dan puisi baru. Pertama Puisi Lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan diantaranya yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris, irama. Ciri-ciri puisi lama yaitu tidak diketahui nama pengarangnya, merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut, terikat akan aturan-aturan, misalnya seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima. Kedua Puisi Baru yaitu puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima. Ciri-ciri puisi baruyaitu mempunyai bentuk yang rapi, simetris, persajakan akhir yang teratur, menggunakan pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain, umumnya puisi 4 seuntai, setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis), setiap gatranya terdiri dari dua kata dan 4-5 suku kata (ibid.et.al).

Langkah-langkah menulis puisi menulis puisi menurut E. Hasanah sebagai berikut :

1.    Mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai selera,  untuk pemula silalahkan menulis pusi menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati.

2.    Menulis puisi yang baik  agar memberikan penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, rima, majas karena akan mempengaruhi keindahan puisi.

3.    Perbanyak wawasan tentang puisi seperti puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya.

4.    Cara mencari istilah/kata kiasan dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.

5.    Trik menulis puisi yang indah dengan memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan Rima atau majas, mengembangkannya dengan rasa/selera estetika yang dimiliki masing-masing

6.    kumpulkan kata-kata indah misalnya menemukan kata Bagaskara untuk matahari/mentari, Bimantara atau langit dan lainnya.

7.    Pilihlah diksi secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata dalam larik atau bait, contohnya  terasa indah menggunakan kata gelap, menangkap, lengkap, siap (puisi pak Dail)

8.    Jika puisi  ingin mempunyai  diksi dan majas, kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi. Perhatikan irama atau bunyi diksinya.

9.    Cara menentukan diksi yang tepat harus memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi.

 

Endingnya dari semua teori dan kiat menulis pusi adalah mempraktekkan menulis puisi jangan takut salah atau merasa tidak bisa jika tidak pernah dicoba untuk menuliskannya. Pelatihan menulis puisi ini diakhiri dengan kiriman tulisan puisi dengan berbagai genrenya bahkan ada yang berbahasa Inggris, kenapa gak dicoba dengan berbahasa Arab. Intinya sebagai penulis harus banyak belajar berbagai wawasan kebahasaan termasuk puisi karena ilmu tidak akan basi tetapi akan memperkaya jiwa dan hati serta pikiranyang diaplikasikan melalui perilaku kita. So menulislah,  berpuisilah berikan jiwa dan hati kita kelembutan asa yang ada dalam puisi.

Kerinduan



 

Jika berbicara tentang ayah

Tak ada kata yang terucapkan

Tak ada asa yang tak tersampaikan

Selain rasa terdalam untuknya seorang

 

Hanya doa dan harapan

Khusnul khotimah kau dapatkan

Di sisi Tuhan yang menciptakan

Selamat sampai hari akandatang

 

 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar