Tema pertemuan ke 16
pada hari senin tanggal 13 Pebruari 2023 adalah “Buku Cerita Digital”, nara
sumber yaitu Nur Dewi Yanti, S.Pd salah satu alumni KBMN gelombang ke 23 dan
moderator Dail Ma’ruf, M.Pd. Jika melihat tema di atas akan terbayang buku
cerita komik atau cerita bergambar dalam versi digital bukan dalam bentuk buku
atau kertas seperti zaman dulu bersekolah SD pada tahun 80 atau 90an. Pada era
digital ini suatu keniscayaan dan tidak terbayangkan semua bisa digitalisasi,
dan ada aplikasi yang bisa membantu untuk merealisasikannya. Teringat dalam
suatu cerita drama korea tentang perusahaan yang membuat aplikasi webtoon yang
memfasislitasi penulis untuk menggambar cerita di media laptop dan menuliskan
alur ceritanya, butuh usaha yang maksimal karena harus menguasai gambar dan mempunyai
cerita yang menarik sehingga disukai pembaca dengan genre yang unik, dan hal
tersebut bisa jadi keduanya dikuasai atau salah satu misalnya menulis saja,
untuk menggambar tidak bisa maka bisa berkolaborasi dengan ahlinya.
Apa itu Buku digital ?, buku digital atau disebut dengan ebook dapat di artikan sebagai buku elektronik, yaitu buku yang dapatkan secara
online. Menurut pendapat lain
(dikutip dari slide narasumber) adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang
hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik yang dapat dibaca menggunakan
perangkat digital seperti hp atau komputer. Fungsi dari buku digital yaitu
sebagai salah satu alternatif media
pembelajaran karena dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan baru bagi pembaca misalnya buku tentang pendidikan dan
media berbagi informasi maksudnya dapat memberikan pesan dan ilmu bagi pembaca.
Tujuan adanya buku digital dapat memberikan
kesempatan penulis untuk berbagi informasi dengan cara yang lebih menarik, melindungi
informasi yang disampaikan penulis, dan mempermudah memahami materi ajar. Jenis-
jenis format buku digital yang dapat digunakan adalah 1. EPUB (Electronik publication) format
ini berdasal dari International Digital Publishing Forum (IDPF) yang
menggunakan XMHTML dan XML yang merupakan standar ePUB, 2. MOBI (MobiPocket), kepanjangan dari MobiPocket, yang
merupakan format yang juga sering digunakan untuk PDA yang cocok utuk
smartphone., 3. PDB (Palm Database File), format yang merupakan format yang
dikhususkan untuk buku digital, 4.
PDF (portable dokument format), 5. KFB (kindle file format) hampir sama dengan
ePub.
Kelebihan buku digital yaitu praktis dibawa kemana
saja, dari segi fisik mudah dibawa karena ada di hp atau laptop yang dibawa,
dapat diakses dimanapun kita berada, dapat disimpan di file e-book, ramah
lingkungan karena tidak menggunakan paper, dapat disesuaikan dengan kebutuhan
ukuran bacaannya, dapat dialihbahasakan. Kekurangan buku digital membuat mata
cepat karena melihat layar, apabila ada di aplikasi khusus maka tidak bisa dibagikan,
tidak dapat dipegang, bagi sebagaian orang belum terbiasa, butuh daya listrik
jika baterai hp/komputer habis, dapat hilang, terhapus, terkena virus.
Contoh aplikasi buku digital berbasis web yaitu https://ditpsd.kemendikbud.go.id/buku/kategori/cerita-anak-2
atau https://legutykids.com/, atau bisa
didownload di playsore amazon Kindle, Google Play Books, iPusnas, Wattpad,
Libby By Overdrive. Dari seri tanya jawab bersama narasumber kesimpulannya
adalah apabial kemampuan terbatas dalam menggambar namun mampu menulis cerita,
gambar bisa diambil dari sumber yang sudah ada di google misalnya dengan
catatan menuliskan sumber gambar atau berkolaborasi dengan ahli gambar, bisa
murid atau ahlinya. Kita bisa menggunakan aplikasi Ibis Paint untuk membuat
komik dari gambar/foto yang nyata. Untuk menghindari copyright lagu misalnya jika
untuk kalangan terbatas hanya di kelas dipakai sebagai media ajar dan bukan
diperjualbelikan bukan kategori copyright jika sebaliknya untuk komersil harus
atas ijin yang mempunyai produk/lagu.
Dengan
menggunakan buku digital pembelajaran
dapat memudahkan siswa untuk memahami bahan ajar yang disampaikan oleh guru, dan menantang guru atau siswa untuk membuat
sendiri media pembelajaran berbasis digital seperti komik atau yang lainnya
berbasis digital, dan mudah-mudahan dapat dapat meningkatkan hasil
belajar siswa karena pembelajaran
yang menghasilkan produk/projek termasuk pembelajaran berfikir tinggi karena
ada proses menemukan, mensisntes, membuat dan mengevaluasi yang membutuhkan
keterampilan nalar, bahasa, menulis, menggambar siswa. Jadi berusaha membuat buku
digital kenapa tidak?
0 komentar:
Posting Komentar