Teori
diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka membahas
bahwa pembelajaran
akan lebih efektif jika informasi disajikan dalam berbagai bentuk
dan variasi dibandingkan hanya
satu bentuk saja. Konsep dasar dari teori ini yaitu dengan
adanya variasi
dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih
dalam dan fleksibel mengenai materi pelajaran. Melalui pendekatan diferensiasi, guru
memberikan pengalaman belajar yang berbeda-beda kepada siswa yang berbeda-beda,
sesuai dengan gaya belajar dan tingkat kecakapan mereka. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap siswa
memiliki gaya belajar yang unik dan membutuhkan pengalaman belajar yang
berbeda. Namun dalam tataran
aplikasi dalam pembelajaran khususnya PAI belum optimal dilaksanakan
berdasarkan hasil observasi.
Padahal pendekatan
diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran, meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar karena
mereka merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang unik dengan kebutuhan belajar yang berbeda, meningkatkan pemahaman siswa karena pengalaman belajar yang disesuaikan sehingga pemahaman siswa bisa lebih mendalam tentang topik
tertentu, dan dapat meningkatkan
hasil belajar. Namun dalam
penerapannya guru ditantang untuk mempersiapkan lebih intensif dalam merancang
pengalaman belajar yang berbeda-beda pada modul ajar, membutuhkan sumber daya yang lebih banyak,
seperti waktu dan dana, serta memerlukan
evaluasi yang lebih teliti dari hasil belajar setiap siswa.
Teori
diferensiasi dalam pembelajaran
telah dijelaskan oleh beberapa ahli di antaranya oleh Carol Ann Tomlinson yaitu proses pengajaran yang menyediakan banyak
jalan menuju tujuan belajar, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang
mendalam dan memenuhi potensi mereka. Tujuannya meningkatkan potensi yang dimiliki siswa secara optimal. Untuk
menerapkan teori diferensiasi pada pendidikan agama Islam, berikut adalah
beberapa langkah yang dapat dilaksanakan
oleh guru secara teori yaitu
- Memahami karakteristik siswa maksudnya Guru harus memahami
karakteristik dan kebutuhan siswa secara individu, termasuk kekuatan,
kelemahan, gaya belajar, minat, dan tujuan belajar mereka dalam agama
Islam, disini perlunya
data siswa yang dimiliki guru, sehingga guru dapat informasi awal tentang
siswa, karena bisa jadi beberapa siswa mungkin lebih tertarik
pada praktik keagamaan, sementara yang lain lebih suka mempelajari konsep
dan ajaran Islam.
- Menyesuaikan metode pengajaran maksudnya Guru dapat menyesuaikan
metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa. Misalnya, siswa yang
lebih suka praktik keagamaan dapat diberikan pengalaman langsung dalam
melaksanakan shalat, berpuasa, atau ibadah lainnya. Sementara itu, siswa
yang lebih suka mempelajari konsep dan ajaran Islam dapat diberikan
penjelasan dan diskusi lebih mendalam tentang topik-topik tersebut.
- Menggunakan sumber daya yang bervariasi maksudnya Guru dapat
menggunakan sumber daya yang bermacam-macam, seperti buku-buku teks, video, audio,
dan sumber daya online untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda. Sumber
daya ini dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
agama Islam dari berbagai perspektif.
- Memberikan tugas dan penilaian yang
berbeda maksudnya
Guru dapat memberikan tugas dan penilaian yang berbeda untuk memenuhi
kebutuhan siswa yang berbeda. Misalnya, siswa yang lebih suka praktik
keagamaan dapat diberikan tugas untuk melaksanakan ibadah dan refleksi
tentang pengalaman mereka. Sementara itu, siswa yang lebih suka
mempelajari konsep dapat diberikan tugas untuk membaca dan menulis tentang
topik-topik tertentu.
- Memberikan umpan balik yang efektif maksudnya Guru harus memberikan umpan balik yang jelas dan efektif kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam belajar maksudnya umpan balik harus spesifik dan terfokus pada keterampilan atau pengetahuan yang ingin ditingkatkan, harus dapat diukur sehingga siswa dapat memantau kemajuan mereka dan mengetahui apakah mereka telah mencapai tujuan pembelajaran atau belum, didasarkan pada fakta dan data konkret, bukan hanya opini atau pendapat subjektif guru, harus membangun dan memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana siswa dapat meningkatkan kinerja mereka, harus diberikan tepat waktu, sehingga siswa dapat menggunakannya untuk memperbaiki kinerja mereka secepat mungkin, harus diberikan secara berkelanjutan harus memberikan pandangan yang positif terhadap belajar PAI dan memotivasi siswa untuk belajar lebih baik lagi.
Umpan
balik juga harus disampaikan dengan penuh kesabaran dan ketulusan agar siswa
merasa didengarkan dan dihargai, dan tidak terlalu fokus pada kesalahan siswa
sehingga siswa merasa terdmotivasi. Dalam
menerapkan teori diferensiasi pada pendidikan agama Islam, penting untuk
menghargai perbedaan individu siswa dan memenuhi kebutuhan mereka secara
individual. Hal ini akan membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang ajaran
Islam dan memperkuat hubungan mereka dengan agama.
Menarik, hanya bagaimana teknisnya ya bu..
BalasHapus