Siang hari ini ada materi dari
Pelatihan Jurnalisme Kebangsaan secara zoom oleh Prof. Richardus Eko Indrajit
yang bertema “Mengembangkan Kualitas Pendidikan Indonesia Melalui Pengembangan
Kualitas Guru”. Tema sangat menarik
dan berbobot. Terjadinya pandemi khususnya di Indonesia membawa beberapa perubahan yang signifikan
dalam bidang pendidikan dari berbasis offline menjadi online, banyak tantangan
yang harus dilalui guru agar pembelajaran tetap berlangsung diantaranya keterbatasan
tentang penggunaan teknologi, keterbatasan sarana, keterbatasan pengalaman
dalam melakukan pembelajaran online, namun di tengah keterbatasan tersebut mampu
diatasi dengan belajar kembali melalui berbagai cara seperti melalui aplikasi
online (youtube, google), pelatihan online dan lainnya yang cukup semarak
ketika pandemi.
Berdasarkan hasil observasi terhadap
guru PAI selama pandemi kemarin, guru sudah memaksimalkan penggunaan teknologi internet
dalam pembelajaran, namun kemampuan guru, orang tua dan siswa pada masing-masing
wilayah yang ada di kabupaten Bekasi cukup bervariasi dalam hal mengintegrasikan
teknologi internet dalam pembelajaran, untuk wilayah yang agak ujung seperti SMP
Negeri 1 Sukakarya pembelajaran masih berbasis kertas karena keterbatasan
fasilitas dan hal tersebut lebih efektif dari pada berbasis teknologi internet,
namun untuk SMP di wilayah Cibitung sebagian besar sudah mengaplikasikanya seperti penggunaan google classroom, zoom,
google formulir dan lainnya. Masing-masing sekolah mempunyai cara dalam
mengantisipasi agar siswa tetap belajar selama pandemi.
Setelah pandemi berakhir dan mulai
kembali pembelajaran secara offline dan mulai bergulirnya kurikulum 2022 atau
merdeka, guru PAI khususnya mempunyai tantangan tersendiri dalam aplikasi pembelajaran
PAI di kelas, betul yang dikatakan Prof Eko bahwa guru mata pelajaran apapun
harus selalu siap dengan kondisi yang terjadi dan mampu beradaptasi dengan
segala perubahan yang terjadi dengan memfungsikan sebagai guru. Pembelajaran
adalah proses interaksi guru dengan siswa dan sumber belajar artinya belajar
tidak harus dan selalu di kelas, sebagai contoh pandemi kemarin belajar bisa di
rumah atau di mana saja asal kuota internet ada. Pembelajaran pada abad
sekarang ini mau tidak mau harus mengikuti perubahan yang terjadi dengan
mengkombinasikan pembelajaran online dan kelas atau hybrid learning,
pembelajaran dengan kontekstual learning, student centered, flipped classroom
dan lainnya.
Konsep hybrid learning adalah sekolah tidak selalu menjadi tempat untuk di
datangi siswa, namun harus menjadi yang menghampiri siswa
dengan
memanfaatkan teknologi
inofrmasi dan komunikasi. Guru
harus mampu memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi. Siswa
harus mampu menggali ilmu pengetahuan dan mengembangkan kompetensinya secara mandiri
tanpa harus menunggu perintah dari orang lain (dikutip dari slide Prof Eko). Pertanyaannya apakah
sudah menuju kesana pembelajaran kita?, berdasarkan observasi dari beberapa
sekolah binaan konsep hybrid learning seperti di atas belum dilakukan secara
optimal, baik sekolah, guru atau siswa yang menerapkan kurikulum 2022/merdeka
atau sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013.
Khususnya guru PAI sebagai guru binaan
pengawas PAI, dengan adanya berbagai pelatihan menulis oleh KBMN PGRI,
jurnalisme kebangsaan oleh kompasiana, beasiswa LPDP yang berisi tentang
tranformasi teknologi dan lainnya sangat banyak membawa pengaruh yang positif
dan membawa paradigma yang beberapa langkah lebih maju dari sebelumnya
diantaranya yaitu optimalisasi google classroom untuk pengumpulan tugas guru, optimalisasi blog selain sebagai sarana
aktualisasi diri atau membrand diri bahwa kita penulis, membawa pengaruh bahwa konten
yang dibuat bisa untuk bahan pembinaan guru, mengevaluasi pembelajaran guru,
mengupload pembelajaran guru dan membuat umpan balik serta refleksi.
Pengawas PAI dapat memotivasi
guru untukmengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran abad 21 dengan cara guru membuat video bahan ajar, tulisan bahan ajar melalui blog atau
google sites, memberikan umpan balik atau mempublikasikan karya anak, peringatan
hari besar islam seperti isra Miraj, pesantren Ramadhan, kegiatan ekstra
kulikuler anak seperti marawis, hadroh, pidato Islam dan lainnnya melalui
berbagai platform digital.
Sarana zoom juga pernah dilakukan
bersama para guru untuk mentindaklanjuti program kepengawasan dan mendealkan
progran kepaian yang urgen dilaksanakan pada semester dua ini selain pembinaan
secara offline tetap dilaksanakan sesuai yang diagendakan. Intinya sebagai
pengawas mempunyai wawasan lebih luas dalam mengaplikasikan keseluruhan
program-programnya, dan mempermudah mengadakan evaluasi melalui google formulir
dan hasil deskripsinya di tulis diblog atau kompasiana kemudian guru harus
mengaksesnya dan memberi komentar. Begitu juga dengan berbagai kegiatan
keislaman seperti Peringatan Isra Miraj, pentas PAI se Kabupaten Bekasi dapat
dipublikasikan melalui blog pribadi, kompasiana, face book, instagram bahkan
tiktok sebagai salah satu syiar dakwah. Belajar tidak mengenal umur berapapun
usia sebagai pembelajar sejati terus bergerak untuk belajar dan berubah menuju
lebih baik lagi.
Ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk mengembangkan kualitas guru yaitu :
- Pelatihan dan Pengembangan Profesional baik Online atau offline, Pemerintah dapat
menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional online dan offlline bagi guru, sehingga
mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengajar.
Pelatihan dan pengembangan profesional oleh pemerintah atau pengawas PAI dapat membantu guru
meningkatkan keterampilan pengajaran mereka dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan terbaru dalam kurikulum dan teknologi pendidikan.
- Peningkatan Keterampilan Pembelajaran, Peningkatan keterampilan
pengajaran menjadi penting bagi guru. Hal ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan
guru melalui pembacaan buku-buku atau artikel tentang pendidikan,
mengikuti seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan bidang pendidikan, serta bagi pengawas dapat melakukan
observasi pembelajaran .
- Penilaian Kinerja Guru, Penilaian kinerja guru dapat menjadi
solusi, walaupun hal
tersebut merupakan rutinitas sekolah atau pengawas.
Penilaian yang adil dan objektif dapat membantu guru memahami kekuatan dan
kelemahan mereka, dan memotivasi mereka untuk meningkatkan kualitas
pengajaran mereka. Selain itu, pemerintah dapat menetapkan standar
penilaian yang jelas dan transparan, sehingga guru dapat mengetahui
ekspektasi yang harus mereka capai.
- Penggunaan Teknologi Pendidikan, maksudnya Teknologi pendidikan
dapat digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan sumber daya untuk membantu guru
memahami dan menggunakan teknologi pendidikan secara efektif di masa
pandemi ini. Guru dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bahan ajar agar lebih menarik dan interaktif.
- Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan dan
Komunitas Lokal,
Kolaborasi dengan institusi pendidikan dan komunitas lokal baik secara offline atau online seperti PGRI, DUGI dan lainnya yang dapat
membantu guru memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka serta
memperoleh dukungan yang dibutuhkan untuk mengembangkan kualitas
pembelajaran.
Dengan
melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat mengembangkan kualitas
guru khususnya guru PAI.
0 komentar:
Posting Komentar