Jumat, 24 Maret 2023

Tips Mengembangkan Kualitas Guru : Mengoptimalkan Pertumbuhan Pribadi dan Profesional

 


(contoh google sites SMPN 1 Sukakarya)

Siang hari ini ada materi dari Pelatihan Jurnalisme Kebangsaan secara zoom oleh Prof. Richardus Eko Indrajit yang bertema “Mengembangkan Kualitas Pendidikan Indonesia Melalui Pengembangan Kualitas Guru”. Tema      sangat menarik dan berbobot. Terjadinya pandemi khususnya di Indonesia  membawa beberapa perubahan yang signifikan dalam bidang pendidikan dari berbasis offline menjadi online, banyak tantangan yang harus dilalui guru agar pembelajaran tetap berlangsung diantaranya keterbatasan tentang penggunaan teknologi, keterbatasan sarana, keterbatasan pengalaman dalam melakukan pembelajaran online, namun di tengah keterbatasan tersebut mampu diatasi dengan belajar kembali melalui berbagai cara seperti melalui aplikasi online (youtube, google), pelatihan online dan lainnya yang cukup semarak ketika pandemi.

Berdasarkan hasil observasi terhadap guru PAI selama pandemi kemarin, guru sudah memaksimalkan penggunaan teknologi internet dalam pembelajaran, namun kemampuan guru, orang tua dan siswa pada masing-masing wilayah yang ada di kabupaten Bekasi cukup bervariasi dalam hal mengintegrasikan teknologi internet dalam pembelajaran, untuk wilayah yang agak ujung seperti SMP Negeri 1 Sukakarya pembelajaran masih berbasis kertas karena keterbatasan fasilitas dan hal tersebut lebih efektif dari pada berbasis teknologi internet, namun untuk SMP di wilayah Cibitung sebagian besar sudah mengaplikasikanya  seperti penggunaan google classroom, zoom, google formulir dan lainnya. Masing-masing sekolah mempunyai cara dalam mengantisipasi agar siswa tetap belajar selama pandemi.

Setelah pandemi berakhir dan mulai kembali pembelajaran secara offline dan mulai bergulirnya kurikulum 2022 atau merdeka, guru PAI khususnya mempunyai tantangan tersendiri dalam aplikasi pembelajaran PAI di kelas, betul yang dikatakan Prof Eko bahwa guru mata pelajaran apapun harus selalu siap dengan kondisi yang terjadi dan mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi dengan memfungsikan sebagai guru. Pembelajaran adalah proses interaksi guru dengan siswa dan sumber belajar artinya belajar tidak harus dan selalu di kelas, sebagai contoh pandemi kemarin belajar bisa di rumah atau di mana saja asal kuota internet ada. Pembelajaran pada abad sekarang ini mau tidak mau harus mengikuti perubahan yang terjadi dengan mengkombinasikan pembelajaran online dan kelas atau hybrid learning, pembelajaran dengan kontekstual learning, student centered, flipped classroom dan lainnya.

Konsep hybrid learning adalah sekolah tidak selalu menjadi tempat untuk di datangi siswa, namun harus menjadi yang menghampiri siswa dengan memanfaatkan teknologi inofrmasi dan komunikasi. Guru harus mampu memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Siswa harus mampu menggali ilmu pengetahuan dan mengembangkan kompetensinya secara mandiri tanpa harus menunggu perintah dari orang lain (dikutip dari slide Prof Eko). Pertanyaannya apakah sudah menuju kesana pembelajaran kita?, berdasarkan observasi dari beberapa sekolah binaan konsep hybrid learning seperti di atas belum dilakukan secara optimal, baik sekolah, guru atau siswa yang menerapkan kurikulum 2022/merdeka atau sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2013.

Khususnya guru PAI sebagai guru binaan pengawas PAI, dengan adanya berbagai pelatihan menulis oleh KBMN PGRI, jurnalisme kebangsaan oleh kompasiana, beasiswa LPDP yang berisi tentang tranformasi teknologi dan lainnya sangat banyak membawa pengaruh yang positif dan membawa paradigma yang beberapa langkah lebih maju dari sebelumnya diantaranya yaitu optimalisasi google classroom untuk pengumpulan tugas guru,  optimalisasi blog selain sebagai sarana aktualisasi diri atau membrand diri bahwa kita penulis, membawa pengaruh bahwa konten yang dibuat bisa untuk bahan pembinaan guru, mengevaluasi pembelajaran guru, mengupload pembelajaran guru dan membuat umpan balik serta refleksi.

 Pengawas PAI dapat memotivasi guru untukmengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran abad 21 dengan cara guru membuat video bahan ajar, tulisan bahan ajar melalui blog atau google sites, memberikan umpan balik atau mempublikasikan karya anak, peringatan hari besar islam seperti isra Miraj, pesantren Ramadhan, kegiatan ekstra kulikuler anak seperti marawis, hadroh, pidato Islam dan lainnnya melalui berbagai platform digital. 

Sarana zoom juga pernah dilakukan bersama para guru untuk mentindaklanjuti program kepengawasan dan mendealkan progran kepaian yang urgen dilaksanakan pada semester dua ini selain pembinaan secara offline tetap dilaksanakan sesuai yang diagendakan. Intinya sebagai pengawas mempunyai wawasan lebih luas dalam mengaplikasikan keseluruhan program-programnya, dan mempermudah mengadakan evaluasi melalui google formulir dan hasil deskripsinya di tulis diblog atau kompasiana kemudian guru harus mengaksesnya dan memberi komentar. Begitu juga dengan berbagai kegiatan keislaman seperti Peringatan Isra Miraj, pentas PAI se Kabupaten Bekasi dapat dipublikasikan melalui blog pribadi, kompasiana, face book, instagram bahkan tiktok sebagai salah satu syiar dakwah. Belajar tidak mengenal umur berapapun usia sebagai pembelajar sejati terus bergerak untuk belajar dan berubah menuju lebih baik lagi.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kualitas guru yaitu :

  1. Pelatihan dan Pengembangan Profesional baik Online atau offline, Pemerintah dapat menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional online dan offlline bagi guru, sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengajar. Pelatihan dan pengembangan profesional oleh pemerintah atau pengawas PAI dapat membantu guru meningkatkan keterampilan pengajaran mereka dan menyesuaikan diri dengan perkembangan terbaru dalam kurikulum dan teknologi pendidikan.
  2. Peningkatan Keterampilan Pembelajaran, Peningkatan keterampilan pengajaran menjadi penting bagi guru. Hal ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan guru melalui pembacaan buku-buku atau artikel tentang pendidikan, mengikuti seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan bidang pendidikan, serta bagi pengawas dapat melakukan observasi pembelajaran .
  3. Penilaian Kinerja Guru, Penilaian kinerja guru dapat menjadi solusi, walaupun hal tersebut merupakan rutinitas sekolah atau pengawas. Penilaian yang adil dan objektif dapat membantu guru memahami kekuatan dan kelemahan mereka, dan memotivasi mereka untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Selain itu, pemerintah dapat menetapkan standar penilaian yang jelas dan transparan, sehingga guru dapat mengetahui ekspektasi yang harus mereka capai.
  4. Penggunaan Teknologi Pendidikan, maksudnya Teknologi pendidikan dapat digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran, Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan sumber daya untuk membantu guru memahami dan menggunakan teknologi pendidikan secara efektif di masa pandemi ini. Guru dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bahan ajar agar lebih menarik dan interaktif.
  5. Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan dan Komunitas Lokal, Kolaborasi dengan institusi pendidikan dan komunitas lokal baik secara offline atau online seperti PGRI, DUGI dan lainnya yang dapat membantu guru memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka serta memperoleh dukungan yang dibutuhkan untuk mengembangkan kualitas pembelajaran.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat mengembangkan kualitas guru khususnya guru PAI.

 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar