Momen saat Lebaran tiba yang ditunggu-tunggu oleh
anak-anak adalah dibagikan thr. Tradisi memberikan THR biasanya diberikan
kepada karyawan sebagai bonus atau tunjangan keuangan sebagai bentuk
penghargaan atas kinerja mereka dan sebagai persiapan menyambut hari raya. Namun, di Indonesia termasuk di keluarga besar R.E Nawangsih tradisi memberikan THR kepada
anak-anak adalah momen yang ditunggu
mereka.
Hal ini biasanya dilakukan oleh orang tua atau keluarga terdekat sebagai bentuk
hadiah/reward atau ucapan selamat atas hari raya.
Memberikan reward dalam bentuk uang
bisa menjadi salah satu cara untuk memotivasi anak-anak untuk semangat berpuasa dan melakukan perilaku yang
baik. Namun, penting untuk memberikan reward tersebut secara adil dan tidak memperlihatkan bahwa uang adalah
segalanya. Selain memberikan uang, reward
lain seperti hadiah buku atau makanan
ringan
juga dapat diberikan untuk memotivasi anak-anak dan
membantu meningkatkan hubungan
antara antar anggota keluarga
besar.
Namun,
perlu diingat bahwa memberikan uang lebaran sebagai reward kepada anak-anak
bukanlah suatu kewajiban dan harus dilakukan dengan bijak serta sesuai dengan
kemampuan keuangan. Jumlah yang diberikan kepada anak-anak juga bervariasi
tergantung pada kebijakan dan kemampuan keuangan orang tua atau keluarga. Yang
terpenting adalah tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan dan saling berbagi
selama merayakan hari raya.
Tradisi
memberikan uang lebaran kepada anak-anak tidak memiliki sejarah khusus atau
latar belakang tertentu. Namun, di beberapa negara seperti China dan Korea,
tradisi memberikan uang sebagai hadiah pada hari raya atau acara penting sudah
ada sejak lama. Memberikan
uang/angpao (envelop berisi uang) lebih umum
dilakukan di beberapa negara Asia, angpao
biasanya diberikan oleh orang tua, kakek nenek, atau kerabat dekat sebagai
hadiah atau tanda kasih sayang saat merayakan Tahun Baru Imlek atau perayaan
lainnya. Angpao juga diberikan dalam jumlah yang kecil kepada anak-anak sebagai
bentuk penghargaan dan dukungan dalam menghadapi masa depan mereka.
Dalam
tradisi ini, jumlah uang yang diberikan biasanya tergantung pada usia dan
hubungan dekat antara pemberi dan penerima. Anak-anak yang masih kecil biasanya
menerima jumlah uang yang lebih kecil dibandingkan dengan anak yang sudah lebih
besar atau dewasa. Tradisi
memberikan angpao kepada anak-anak bukanlah suatu keharusan dan tergantung pada budaya atau kebiasaan
masing-masing keluarga.
Di
China, tradisi memberikan uang sebagai hadiah disebut "hongbao", yang
berarti "envelop merah". Hongbao biasanya berisi uang tunai dan
diberikan sebagai hadiah pada saat Tahun Baru Imlek dan perayaan lainnya.
Hongbao juga diberikan kepada anak-anak sebagai bentuk dukungan dan harapan
agar mereka dapat tumbuh dengan baik dan bahagia. Di
Korea, tradisi memberikan uang sebagai hadiah disebut "sebaedon",
yang berarti "ucapan selamat tahun baru". Sebaedon juga berisi uang
tunai dan diberikan kepada anak-anak saat Tahun Baru Imlek dan perayaan
lainnya.
Di Indonesia, tradisi memberikan uang lebaran kepada anak-anak mungkin berkembang karena pengaruh budaya China dan Korea atau karena adanya pengaruh dari tradisi sejenis di negara-negara lain di Asia. Sebenarnya bukan nominalnya yang terpenting, namun semangat saling memberi dan menerima selama merayakan hari raya Idul Fitri, serta kebersamaan bersama keluarga itu yang terpenting. Selamat Lebaran
0 komentar:
Posting Komentar