Senin, 29 Mei 2023

Indikator Kualitas Pembelajaran

 

Ketika memasuki waktu penilaian harian, penilaian tengah semester atau penilaian akhir semester seprti saat ini akan memasuki bulan Juni, dipastikan para siswa akan melakukan penilaian akhir semester baik unruk jenjang SMA  kelas 10 dan 11, jenjang SMP kelas 7 dan 8 dan jenjang SD kelas 1,2,3,4 dan 5 SD. Melaksanakan penilaian pembelajaran adalah tupoksi para guru termasuk guru PAI. Menurut Prof.Dr. Djaali kualitas pembelajaran bisa dilihat dari kualitas penilaian atau istilah sekarang yaitu asesment.

Menurut para ahli Kualitas pembelajaran merujuk pada sejauh mana proses pembelajaran efektif dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Kualitas pembelajaran mencakup berbagai aspek, termasuk interaksi guru dan siswa, desain pembelajaran, lingkungan belajar, penilaian, dan hasil belajar siswa. Seperti apa pembelajaran yang efektif ?, pembelajaran yang efektif mengacu pada sejauh mana proses pembelajaran mampu mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran yang efektif mampu menghasilkan peningkatan kemampuan dan pengetahuan siswa sesuai dengan yang diharapkan (Marzano, Pickering, & Heflebower, 2011). Dalam proses pembelajaran tujuan pembelajaran menjadi acuan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran termasuk dalam penilaian ketika proses dan setelah pembelajaran.

Indikator lainnya yang termasuk kualitas pembelajaran adalah pembelajaran yang melibatkan siswa maksudnya Kualitas pembelajaran mencakup keterlibatan siswa dalam proses belajar. Siswa yang aktif terlibat dalam pembelajaran akan memiliki motivasi yang tinggi, berinteraksi secara aktif dengan materi, dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran (Fredricks, Blumenfeld, & Paris, 2004). Baik pembelajaran berbasis kurikulum 2013 atau kurikulum merdeka keduanya mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan penerapan berbagai model/metode pembelajaran, jika diterapkan di kelas sesuai RPP atau modul ajar oleh guru dipastikan siswa akan terlibat aktif jika melihat runtutatn kegiatan pembelajarannya.

Pembelajaran Berbasis Kompetensi maksudnya Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi yang menekankan pengembangan keterampilan dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata, sehingga siswa dapat menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari (Hargreaves & Shirley, 2009). Dalam kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka ada pengamatan dan pemantik yang bisa diambil dari contoh nyata atau contoh yang diberikan guru ketika  menjelaskan teori bisa berupa contoh yang real terhubung dengan kehidupan siswa, model/metode pembelajaran yang digunakan bisa releate manfaatnya untuk siswa bukan hanya sekedar teori.

Kualitas pembelajaran lainnya terkait dengan keadilan dan keterbukaan dalam proses pembelajaran maksudnya Setiap siswa harus memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, mendapatkan dukungan yang tepat, dan tidak mengalami diskriminasi dalam lingkungan pembelajaran (Darling-Hammond, 2010). Secara teori mudah namun aplikasinya memerlukan kesungguhan dan keterlibatan semua pihak termasuk guru, namun diyakini semua guru harapannya semua siswa dapat berhasil dalam pembelajarannya dan mendapat dukungan serta hak yang sama dalam pembelajaran.

Indikator kualitas pembelajaran bisa berbeda tergantung teori yang disajikan dan referensi yang diambil. Kualitas pembelajaran dari segi penilaian atau asesmen berkaitan dengan penggunaan metode penilaian yang akurat, valid, reliabel, dan bermakna dalam mengukur pencapaian belajar siswa. Validitas penilaian merujuk pada sejauh mana alat penilaian (misalnya, tes, tugas, proyek) benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Penilaian yang valid memastikan bahwa hasil penilaian memberikan informasi yang akurat tentang kemampuan dan pencapaian siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran (Brookhart, 2013).

Reliabilitas penilaian mengacu pada konsistensi atau keandalan alat penilaian dalam menghasilkan hasil yang stabil dan dapat diandalkan. Penilaian yang reliabel akan memberikan hasil yang konsisten jika digunakan berulang kali atau oleh penilai yang berbeda dalam situasi yang sama (Nitko & Brookhart, 2011). Keberlanjutan penilaian maksudnya dengan penilaian yang berkelanjutan memberikan pemahaman tentang perkembangan siswa dari waktu ke waktu, memungkinkan intervensi yang tepat, dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk peningkatan belajar mereka (Black & Willam, 1998). Kebermaknaan penilaian mengacu pada penggunaan hasil penilaian yang memberikan umpan balik yang bermakna dan dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran siswa, juga membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta memberikan arahan untuk peningkatan selanjutnya (Chappuis, Stiggins, Arter, & Chappuis, 2012).

Tupoksi guru dari segi penilaian cukup komplek dan dalam pemberian nilai harus berdasarkan data dan fakta sehingga jika ada orangtua yang mengkonfirmasi hasil belajar anak, maka guru akan mempunyai data atau format penilaian yang menjadi bukti fisik nilai yang didapatkan siswa, walaupun dalam pemberian nilai banyak asfek yang menjadi pertimbangan tidak hanya asfek pengetahuan saja.

 

 

Referensi:

             

Black, P., & Willam, D. (1998). Assesment and classroom learning, Asesment in education Principles. Policy & Practice.

Brookhart, S. (2013). How to Create and Use Rubrics for Formative Asessment and Grading. Alexandria, VA : ASCD.

Chappuis, J., Stiggins, R., Arter, J., & Chappuis, S. (2012). Classroom Assesment for student learning: Doing it Right (2nd edition). Boston, MA. Pearson.

Darling-Hammond, L. (2010). The Flat World and Education : How America's Commitment to Equity. New York, NY : Teachers College Press.

Darling-Hammond, L. (n.d.). The Flat World and Education : How America's Commitment to Equity Will Determine our Future. New York , NY: Teachers College Press.

Fredricks, J., Blumenfeld, P., & Paris, A. (2004). School engagement > Potential of the concept, State of the evidence. Review of educational reseach, 74 (1) 59-109.

Hargreaves, A., & Shirley, D. (2009). The Fourth Way : The Inspiring Future for Educational Change. Thousand Oaks, Ca :Corwin.

Marzano, R., Pickering, D., & Heflebower, T. (2011). The Higly Enggaged Classroom. Marzano Reseach, Bloomington.

Nitko, A., & Brookhart, S. (2011). Educational asessment of Student (6th editiin). Pearson.

 

 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar