Selasa, 30 Mei 2023

Tips membuat kisi-kisi soal yang baik

 


Bulan Juni adalah bulan penting dalam semester 2 karena ada penilaian akhir semester bagi kelas 1,2,3,4 dan 5 SD, kelas 7 dan 8 SMP, kelas 10 dan 11 SMA dan SMK. Bagi guru yang mengampu mata pelajaran termasuk PAI diberikan keleluasaan untuk membuat soal PAT sendiri atau dari MGMP Kabupaten. Ada kelebihan dan kekurangan berdasarkan hasil observasi selama ini jika guru mengambil soal dari MGMP kabupaten yaitu guru tidak akan terbiasa membuat kisi-kisi dan soal sendiri, biasanya buatan MGMP kualitas soal lebih cenderung sedang dan sukar walaupun ada soal mudahnya namun secara kontek kebahasaan cenderung sedang, namun untuk sebaran butir soal sudah merata baik di kisi-kisi dan soal.

Apabila kisi-kisi dan soal dibuat sendiri maka guru akan terbiasa membuat soal, namun untuk sebaran mudah, sedang dan sukar belum optimal artinya ketika di kisi-kisi soal dituliskan level soal mudah namun ssecara kontek bahasa adaaja  soal yang belum menunjukkan hal tersebut atau cenderung sedang, sebaliknya jika di kisi-kisi soal level sedang atau sukar namun di dalam soal belum menunjukkannya hal tersebut atau malah kontruksi bahasanya mudah.

Dinamika hal tersebut terjadi jika guru terbiasa membuat soal terlebih dulu daripada kisi-kisi atau belum memahami kata kerja operasional/KKO. Pembuatan kisi-kisi soal erat kaitannya dengan pemahaman guru tentang kata kerja operasional, KKO (kata kerja operasional untuk kognitif dari level C1-C6) sangat penting dalam pembuatan kisi-kisi soal karena membantu menjelaskan dengan jelas apa yang diharapkan dari siswa dalam menjawab soal.

Kata kerja operasional memberikan petunjuk konkret tentang tindakan atau keterampilan yang harus ditunjukkan oleh siswa dalam merespons pertanyaan. Dalam konteks pembuatan kisi-kisi soal pendidikan agama Islam, kata kerja operasional dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan konkret yang harus dilakukan siswa, seperti "mengidentifikasi," "menggambarkan," "menganalisis," "mengkritik," "menginterpretasikan," "mengaplikasikan," dan sebagainya. Kata kerja operasional ini memungkinkan pembuat soal untuk lebih jelas dalam mengkomunikasikan harapan atau ekspektasi pembelajaran kepada siswa.

Penggunaan kata kerja operasional juga dapat membantu mengukur tingkat pemahaman dan keterampilan siswa secara lebih spesifik. Misalnya, jika kita ingin mengukur pemahaman siswa tentang Memahami QS An Nahl / 16 : 114 dan Hadist terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang Halal dan Bergizi dalam kehidupan sehari-hari (materi PAI kelas 8), kita dapat menggunakan kata kerja operasional seperti "menjelaskan isi kandungan QS An Nahl / 16 : 114” (C2 mudah) , " menemukan hukum bacaan ra tarqiq pada QS. Al baqarah/2: 25 “ (C3 sedang), “mengkategorikan makanan halal dan tayyib (C6 sukar).

Ada beberapa tips untuk membuat kisi-kisi soal yang baik dalam pendidikan agama Islam:

  1. Pahami Tujuan Pembelajaran, sebelum membuat kisi-kisi soal, pahami tujuan pembelajaran dari materi yang akan diuji. Hal ini akan membantu dalam memilih kompetensi dan indikator yang relevan untuk disertakan dalam kisi-kisi soal.
  2. Sesuaikan dengan Kompetensi, pastikan kisi-kisi soal mencakup kompetensi yang ingin diukur. Kompetensi dapat berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, atau evaluasi.
  3. Jaga Keterwakilan Materi, pastikan kisi-kisi soal mencakup seluruh komponen materi yang relevan. Jangan fokus hanya pada satu aspek saja, tetapi sebisa mungkin cakupi semua subtopik yang penting.
  4. Varian Jenis Soal, gunakan variasi jenis soal seperti pilihan ganda, isian singkat, dan essay. Ini membantu mengukur pemahaman siswa secara holistik dan memberikan kesempatan bagi siswa dengan berbagai gaya belajar untuk menunjukkan pemahaman mereka.
  5. Perhatikan Tingkat Kesulitan, atur tingkat kesulitan soal secara proporsional sesuai dengan tingkat kelas atau level pembelajaran yang ditargetkan. Jangan membuat soal terlalu mudah atau terlalu sulit untuk siswa.
  6. Berikan Petunjuk yang Jelas, pastikan instruksi dalam soal jelas dan dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Hindari instruksi yang ambigu atau membingungkan.
  7. Perhatikan Kata Kunci, gunakan kata kunci yang tepat dalam pertanyaan untuk mengarahkan siswa pada pemahaman yang diharapkan. Pastikan kata kunci mencerminkan kompetensi yang diuji, Selamat mencoba.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar