Senin, 24 Juli 2023

Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen BTQ Serta Modul Ajar

 


Pembelajaran dan asesmen adalah dua konsep yang saling berkaitan dalam konteks pendidikan. Pembelajaran mengacu pada proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman melalui pengalaman, latihan, dan pembelajaran, sedangkan asesmen adalah proses pengumpulan informasi tentang sejauh mana seorang siswa telah mencapai tujuan pembelajaran dan sejauh mana pemahaman dan keterampilannya telah berkembang.

Berdasarkan perspektif ahli pengertian dan teori pembelajaran dapat bervariasi dari berbeda. Menurut Lev Vygotsky adalah seorang psikolog sosial yang percaya bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial. Pembelajaran optimal terjadi ketika seseorang mendapatkan dukungan dari mereka yang lebih berpengalaman (misalnya, guru atau teman sebaya) dalam mencapai tujuan pembelajaran. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi untuk mengukur kemajuan dan pencapaian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa jenis asesmen, seperti formatif (yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik dan bimbingan), sumatif (yang dilakukan pada akhir periode pembelajaran untuk memberikan nilai atau penilaian akhir), dan asesmen diagnostik (yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa sebelum proses pembelajaran dimulai) (https://www.simplypsychology.org/vygotsky.html)

Pembelajaran dimulai dengan proses perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran. Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.

Tahap pertama adalah perencanaan pembelajaran didalamnya meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran dengan mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan. Guru harus merancang tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.

Tahap kedua adalah pelaksanaan pembelajaran, yaitu tahap di mana rencana pembelajaran yang telah dirumuskan diimplementasikan di dalam kelas atau lingkungan pembelajaran. Hal ini melibatkan penerapan strategi pengajaran, interaksi dengan siswa, dan pendekatan yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Harapannya guru dapat melaksanakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kreatif mandiri sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis juga mendukung pembelajaran terdiferensiasi (BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2022)

Tahapan ketiga adalah proses asesmen pembelajaran. Asesmen adalah proses pengumpulan dan penilaian informasi untuk mengukur pencapaian dan kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan asesmen adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta memberikan data yang relevan bagi guru dan lembaga untuk meningkatkan pembelajaran. Harapannya adanya asesmen pembelajaran dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik, baik berupa asesmen formatif dan sumatif. Ketiga tahapan ini akan terus berlangsung dalam bentuk siklus dalam prosesnya guru dapat melakukan refleksi baik secara pribadi atau dengan bantuan rekan sejawat, kepala sekolah  dan pengawas.

Implementasi pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran BTQ juga sama apalagi dengan digulirkannya kurikulum merdeka, mata pelajaran BTQ sebagai mulok di Kabupaten Bekasi harus mengikuti alur dan perkembangannya, prinsipnya sama dengan mata pelajaran PAI dan mata pelajaran lainnya. Untuk merencanakan pembelajaran dan asesmen kurikulum merdeka pada BTQ harus memahami Capaian Pembelajaran (CP), merumuskan Tujuan Pembelajaran, menyusun Alur Tujuan Pembelajaran dan merencanakan Pembelajaran dan Asesmen

Setiap guru BTQ harus mempunyai rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran untuk mencapai CP. Rencana pembelajaran bisa berupa rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau dalam bentuk modul ajar. Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran), langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran,  biasanya untuk satu atau lebih pertemuan, asesmen pembelajaran. Komponen minimum dalam modul ajar tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran), langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan, rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya, rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya, media pembelajaran yang digunakan seperti bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web (BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,2022).

Saat ini para guru dipermudah oleh Pemerintah dalam akses yang menyediakan contoh-contoh rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul ajar, guru  dapat menggunakan dan/ atau menyesuaikan contoh-contoh tersebut dengan kebutuhan peserta didik. Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu guru agar mengajar secara lebih fleksibel dan kontekstual. Komponen modul ajar versi lebih lengkap memuat informasi umum yang berisi identitas penulis modul, kompetensi awal, profil pelajar pancasila, sarana dan prasarana, target peserta didik, model pembelajaran yang digunakan. Kedua yaitu berisi Kompetensi inti yang memuat tujuan pembelajaran, asesmen, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik dan Kegiatan pembelajaran  serta refleksi peserta didik dan pendidik. Ketiga yaitu lampiran didalmnya memuat lembar kerja peserta didik, pengayaan dan remedial, bahan bacaan pendidik dan peserta didik, glosarium, dan daftar pustaka

 Pada prinsipnya guru mempunyai kebebasan dan keleluasaan untuk memilih dan memodifikasi contoh-contoh modul ajar yang tersedia atau mengembangkan modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik termasuk dalam BTQ di SMP


Referensi:

Lev Vygotsky. (n.d.). Simply Psychology. Diakses dari: https://www.simplypsychology.org/vygotsky.html

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA . 2022.  PANDUAN Pembelajaran dan Asesmen   Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah.

 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar