Senin, 01 Januari 2024

Mengawali tahun 2024 dengan review Buku Grit (Kekuatan passion dan kegigihan)

 


Memasuki tahun 2024 setiap orang mempunyai harapan dan goalnya masing-masing, yang pastinya tentu lebih baik dari tahun sebelumnya apapun itu harapan dan tujuannya. Bagi segelintir orang yang butuh dorongan untuk terus memotivasi diri untuk maju, bergerak dan berkarya membaca buku menjadi pilihan yang menarik. Berkembanganya media online seperti tiktok membawa nuansa tersendiri bagi sebagian orang yang mager untuk berfikir dan maunya rehat sejenak tersenyum, namun jika kita klik hal yang bermanfaat banyak potongan tulisan atau gambar yang menarik dan bermanfaat untuk digali lebih dalam lagi.

            Contohnya, ada yang menyarankan untuk membaca Buku "Grit: Kekuatan Passion dan Kegigihan" karya Angela Duckworth. Siapa Angela Duckworth dia adalah seorang psikolog, penulis, dan profesor di University of Pennsylvania, dikenal karena penelitiannya dalam bidang psikologi positif, terutama dalam memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan jangka panjang. Salah satu konsep utama yang dikembangkan dan terkenal adalah konsep "grit" atau ketekunan. Lahir pada tahun 1970 dan meraih gelar sarjana di Universitas Harvard lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford dengan meraih gelar magister dalam bidang neurosains dan mengajar matematika di sekolah umum dan mendapatkan gelar doktor dalam bidang psikologi dari Universitas Pennsylvania.

Konsep Grit dalam bukunya yang terkenal "Grit: The Power of Passion and Perseverance," adalah berisi kombinasi antara passion (gairah) jangka panjang dan ketekunan tinggi dalam mencapai tujuan, faktor-faktor ini diteliti dan hasil penelitiannya menyatakan faktor ketekunan lebih penting daripada bakat atau kecerdasan alami dalam meraih keberhasilan. Buku ini menjelaskan juga  bahwa passion tidak hanya sebatas mengejar kecintaan sesaat, tetapi kecintaan yang bertahan lama terhadap suatu tujuan dengan latihan dan upaya terus-menerus yang membuat seseorang terus maju. Buku ini membahas juga bagaimana grit membantu seseorang mengatasi kegagalan dan rintangan untuk tetap fokus pada tujuan mereka ketika menghadapi berbagai hambatan yang dihadapi.

Apabila buku ini dihubungkan dengan pembelajaran yaitu pentingnya ketekunan dalam mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang memiliki grit cenderung lebih mampu mengatasi hambatan dan dapat fokus pada tujuan mereka, serta mampu bertahan dalam menghadapi tantangan akademis. Fokus pembelajaran yang diberikan oleh pemerintah, sekolah, pendidik bukan hanya pada pengetahuan akademis semata, tetapi juga pada pengembangan sikap/karakter pantang menyerah, kemampuan untuk bekerja keras dan membantu siswa untuk melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai kegagalan total. Pendidik dapat menggunakan konsep grit dalam merancang pengalaman pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengembangkan ketekunan seperti penugasan yang menantang, memberikan umpan balik konstruktif, dan merancang lingkungan kelas yang mendukung perkembangan grit, dan menekankan pentingnya fokus pada proses belajar daripada hasil akhir. Harapannya dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip grit dalam konteks pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas mampu  membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kualitas mental dan emosional yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di abad 21 ini.

      Dalam konteks Islam, konsep ketekunan dapat dihubungkan dengan berbagai nilai dan ajaran dalam agama Islam diantaranya yaitu sikap sabar dalam menghadapi cobaan, kesulitan, dan ujian hidup. Sikap istiqamah yaitu teguh hati dan konsistensi dalam melaksanakan perintah Allah. Sikap tawakal yaitu sikap melepaskan diri dari kecemasan berlebihan dan  percaya sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi segala situasi. Sikap tekun dalam menjalankan ibadah, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur'an, melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi sesama, memperoleh pengetahuan baik yang berkaitan dengan agama atau pengetahuan dunia dan menganggapnya sebagai media ibadah kepada Allah. Ketekunan dalam Islam mencakup dimensi spiritual, moral, dan praktis yang bersifat holistik dan konsisten dalam menjalankan ajaran agama dalqm berbagai asfek kehidupan. Selamat datang tahun 2024 mudah-mudahan kita konsisten dan grif/tekun dalam mencapai tujuan yang diharapkan Aamiin

 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar